Kairo Gelar Aksi Akbar Dukung Penyelamatan Situs Suci Palestina
NU Online · Selasa, 15 November 2011 | 07:54 WIB
Kairo, NU Online
Uni Internasional Komite Yerusalem untuk cendikiawan Muslim mengatakan protes akbar akan digelar di Kairo pada 21 November. Aksi kolaborasi dengan persatuan doktor Arab bertujuan menentang Israel dan aktivitas Yahudisasi di Yerusalem yang diduduki.
Jurubicara komite, Salah Sultan, menyatakan aksi akbar itu akan digelar dibawah panduan baik Syeh Al-Azhar, Ahmad Attaye dan kepala cendekiawan Muslim, Syeh Yusuf Qoradawi. Ia menekankan bahwa banyak toko Muslim terkemuka bakal berpatisipasi dalam aksi tersebut.<>
Sulta juga mengatakan uni internasional cendikiawan Muslim akan melakukan kontak dengan dewan militer Mesir tertinggi, Syeh Al-Azhar dan perdana menteri Mesir untuk memastikan agar memeriksa dan mendukung situs-situs suci di Palestina yang dijajah serta menentang praktek Yahudisasi di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Ia menegaskan bahwa persatuan itu akan menerbitkan pula fatwa yang melegalkan penggunaan kekuatan melawan grup Zionis dan pemukim Yahudi yang terang-terangan menyerang dan melecehkan situs suci di Palestina.
Masih dalam konteks berhubungan, sebuah sumber resmi dari komiter serupa di Yordania, mengatakan bahwa aksi akbar untuk mendukung Yerusalem akan dilakukan 25 November bulan ini di kawasan Suwayama, wilayah lembah Yordania. Aksi akbar itu, menurut para pengorganisir, adalah bagian kampanye global untuk mendukung Yerusalem yang berada di bagian negara-negara Eropa, Arab dan Muslim.
Redaktur: Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua