Jakarta, NU Online
Dari 214,8 juta penduduk Indonesia, diperkirakan 114 juta orang yang dapat menggunakan hak suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2004.
"Jumlah itu masih data sementara, atau belum masuk tiga daerah yang dilakukan penambahan estimasi (perkiraan) yakni Nangroe Aceh Darussalam, Papua dan Ambon," kata Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, Toto Sastra
Suanda
Data peserta Pemilu dari NAD, Papua dan Ambon masih bersifat perkiraan, katanya dan menambahkan, tiga daerah itu masih terjadi konflik.
BPS, kata Toto, masih terus mengolah data dan dijadwalkan pada akhir Oktober 2003 melakukan pencocokan dan penelitian kembali data penduduk yang masuk dari berbagai daerah.
"Data jumlah penduduk dan pemilih tetap (final) akan dikeluarkan akhir Desember 2003," katanya dan berharap, bagi warga yang merasa belum didatangi petugas BPS agar melapor ke kantor BPS kota/kabupaten atau provinsi masing-masing.
Ia menjelaskan, jika hingga awal tahun 2004 masih ada koreksi pada data final itu, maka BPS akan mengeluarkan daftar pemilih tambahan.
Terkait adanya keraguan terhadap akurasi data dari BPS, ia mengatakan, kesalahan bisa saja terjadi namun sejauh ini BPS sudah berupaya semaksimal mungkin menyajikan data yang akurat.
Dalam melakukan pendataan, para petugas sering menemui hambatan yakni masyarkat tidak berada di tempat dalam tempo yang cukup lama, atau hingga berakhir masa pendataan, sehingga terpaksa dicari keterangan dari pihak lain.
Kemudian, mekanisme pendataan juga relatif rumit yakni ada 22 variabel yang harus ditanyakan, tujuh diantaranya wajib yakni nama, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, status pilih, kecatatan dan jenis bantuan.
Menyangkut pendataan di daerah konflik terutama NAD, berdasarkan kesepakatan dari penguasa daerah militer untuk Kabupaten Bireun dan Pidie, petugas pendata mendapat pengawalan dari pihak keamanan.
"Kita berusaha untuk mengumpulkan data secepat dan seakurat mungkin, meskipun di daerah yang terjadi konflik," katanya.(mkf)
Â
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
6
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
Terkini
Lihat Semua