Jiwa Religiusitas Politik Minim akibat Rendahnya Kiprah Ulama
NU Online · Selasa, 22 Juli 2008 | 03:41 WIB
Rais Dewan Mustasyar Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) KH Ma'ruf Amin mengkritisi minimnya jumlah ulama yang berkiprah di dunia politik. Akibatnya, perpolitikan di Indonesia tidak ada jiwa religiusitasnya.
"Kepemimpinan ulama dalam politik sudah tidak ada. Ulama hanya dijadikan alat legitimasi sehingga jiwa keagamaan dalam perpolitikan Indonesia sudah lemah dan mati. Untuk itu perlu dihidupkan kembali," katanya seusai seminar 'Membangun Poros Islam dalam Pemilu 2009' di Gedung YTKI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (21/7).<>
Menurut Ma'ruf, keterlibatan ulama dalam dunia politik bukan semata-mata mengejar kedudukan. Ulama berperan dalam memberikan arah politik dalam partai.
Keberadaan ulama dalam dunia politik Indonesia tidak akan memunculkan suatu masalah. Ulama akan memberikan nilai yang positif bagi rimba perpolitikan Tanah Air.
"Saya kira tidak akan terjadi pengkotak-kotakkan dengan adanya ulama dalam dunia politik. Yang terpenting, ke depannya, dapat memberikan sesuatu yang terbaik," terangnya.
Partai-partai sekuler, dalam pandangan Ma'ruf, tidak lagi memberikan kesejahteraan dan kepercayaan bagi rakyat. Oleh karena itu, ia berharap ulama dan partai Islam dapat memberikannya.
"Partai Islam diharapkan dapat kembali memberikan kepercayaan dan menyejahterakan jiwa rakyat. Misalnya dengan terpenuhinya kebutuhan primer, sekunder, tersier," pungkas Ma'ruf. (dtc/mad)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
3
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
4
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
5
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
6
Pesantren Jawaban Kebutuhan Pendidikan Karakter dalam Dinamika Kota Global
Terkini
Lihat Semua