Warta

Jamaah Haji Indonesia Perlu Persiapan Hadapi Flu Babi

NU Online  ·  Selasa, 14 Juli 2009 | 12:30 WIB

Jakarta, NU Online
Merebaknya flu babi yang telah menyebar ke seluruh dunia bisa menjadi ancaman serius bagi para jamaah haji, yang datang dari seluruh dunia dan kemungkinan terjadinya penyebaran disebabkan kontak fisik.

Wakil ketua Lembaga Pelayanan Kesehatan NU, dr Wan Nedra Komaruddin menjelaskan, sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa mencegah penularan virus H1N1.<>

“Virus ini cukup berbahaya dan sampai saat ini belum ada vaksin pencegahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” katanya di Jakarta, Selasa (15/7).

Diantara upaya untuk mengurangi risiko yang sudah dilakukan oleh pemeritah Saudi Arabia adalah menganjurkan agar calon jamaah haji barusia diatas 60 tahun dan ibu hamil menunda keberangkatannya.

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala flu babi ini ini mirip dengan influenza biasa seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.

Dalam mendiagnosa penyakit ini tidak hanya perlu melihat pada tanda atau gejala khusus, tetapi juga catatan terbaru mengenai pasien. Sebagai contoh, selama wabah flu babi 2009 di AS, CDC menganjurkan para dokter untuk melihat "apakah jangkitan flu babi pada pasien yang di diagnosa memiliki penyakit pernapasan akut memiliki hubungan dengan orang yang di tetapkan menderita flu babi, atau berada di lima negara bagian AS yang melaporkan kasus flu babi atau berada di Meksiko dalam jangka waktu tujuh hari sebelum bermulanya penyakit mereka."

Flu ini juga sudah menyerang di Indonesia. Dua orang yang diduga terserang virus influenza A-H1N1 (flu babi) dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Margono Soekardjo, Purwokerto, Banyumas. Mereka dirawat di ruang isolasi khusus yang sebelumnya diperuntukan untuk pasien flu burung. Masing-masing M (25), perempuan asal Majenang, Cilacap, dan DS (18), remaja pria asal Purwokerto, Banyumas.

M diduga terinfeksi virus flu babi saat berada di Arab Saudi. Perempuan asal Majenang tersebut di Negeri Minyak itu bekerja sebaga i pembantu rumah tangga di salah satu rumah warga di sana. Saat tiba di Indonesia, suhu tubuhnya mendekati 40 derajat celsius dan lemah.

Pasien DS saat ini masih duduk di bangku sekolah menengah atas di Purwokerto. Diduga, DS tertular flu babi saat perjalanan di pesawat dari Jerman sepekan yang lalu. (mad)