Warta

Jaga Hati, Perilaku Mudik Rawan dan Pamer dan Riya

NU Online  ·  Jumat, 2 September 2011 | 11:51 WIB

Padang, NU Online
Sosiolog dari Universitas Andalas, Mira Elfina, mengatakan, kendati kewajiban sosial untuk bersilaturahim sudah terpenuhi, ada kecenderungan tradisi berlebaran sejak beberapa tahun terakhir dimanfaatkan untuk memamerkan status sosial.

"Perilaku pamer status sosial tersebut ditandai dengan pamer kendaraan, baju baru lengkap dengan pernak-pernik perhiasan dan lainnya," kata Mira Elfina di Padang, Sumatera Barat, Jumat.
<>
Ia mengatakan itu terkait manfaat libur bersama bagi keluarga saat lebaran dan dampak psikis bagi seseorang yang mempunyai hubungan erat dengan kerabatnya. Menurut dia, penampilan masyarakat yang mudik dengan memamerkan status sosial itu adalah untuk memperlihatkan kepada keluarga atau pada kalangan kerabat dan masyarakat bahwa status sosial mereka meningkat karena dinilai telah sukses di rantau.

Ironisnya, justru banyak penampilan mereka yang 'kamuflase' atau mengelabui orang ditandai antara lain dengan membawa kendaraan pribadi (kendati dirental), baju baru dan lainnya. "Artinya, ketika mudik lebaran, citra dan status sosial perlu terus dijaga, agar orang di kampung juga menjadi bangga," ujarnya.

Ia meyebutkan contoh penyewa (rental) mobil yang tiap tahun selalu meminta agar mobil yang disewanya agar warna catnya tidak diganti, jenis mobil tersebut harus sama. Permintaan sewa mobil dengan persyaratan demikian, katanya, penting untuk mengesankan mereka telah memiliki kendaraan sendiri sekaligus menjaga citra bahwa dirinya sukses dirantau.

Contoh lainnya, yang dirantau justru berbondong-bondong ke bank atau ke kantor pos mengirimkan wesel atau belanja lebaran untuk keluarga di kampung, kendati uang yang dikirim Rp500 hingga Rp1 juta .

"Perilaku ini juga memamerkan bahwa mereka telah sukses di rantau hingga berhasil mengirimkan belanja. Sebaliknya bagi orang di kampung pergi ke kantor pos untuk mengambil kiriman belanja lebaran tentu akan bangga dan menceritakan pada orang lainnya bahwa keluarganya dirantau telah sukses hingga berhasil mengirimkan uang," ujarnya.

Redaktur: Mukafi Niam
Sumber   : Antara