Warta

Israel Terus Bongkar Pemukiman Warga di Jerusalem Timur

NU Online  ·  Rabu, 28 Oktober 2009 | 00:15 WIB

Jerusalem, NU Online
Pemerintah Israel telah membongkar dua rumah Palestina dekat Jerusalem Timur Arab, Selasa (27/10), dengan mengabaikan kekhawatiran internasional akan tindakan itu.
   
Sumber-sumber di Jerusalem mengatakan rumah-rumah itu dibangun tanpa izin. Palestina menyatakan izin seperti itu tidak mungkin diperoleh dan menuduh Israel akan menggunakan pembongkaran tersebut untuk memperketat cengkeramannya atas wilayah yang diduduki dan di sekitar Jerusalem.<>
   
"Ini adalah bagian dari rencana Israel untuk merusak keseimbangan demografis," kata Hatem Abdel-Qader yang mengurusi masalah Jerusalem dalam gerakan Fatah pimpinan presiden Palestina Mahmoud Abbas.
   
AS, yang berusaha untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai, mengatakan pembongkaran rumah Paletina "tidak melancarkan proses damai". Negara Barat lainnya dan organisasi hak asasi manusia lebih terus-terang dalam kecaman mereka terhadap kebijakan pembongkaran Israel itu.
   
Sumber AFP melaporkan, tentara polisi perbatasan paramiliter Israel dikerahkan untuk mengamankan perataan dengan tanah kedua rumah dengan buldoser. Salah satu rumah itu di Shuafat dan yang lainnya di Sur Baker, lingkungan masyarakat Palestina di pinggiran Jerusalem.
   
"Badan-badan internasional dan Dewan Keamanan PBB seharusnya campur tangan untuk menghentikan pemerintah Israel melakukan tindakan kriminal itu," kata Adnan al-Husseini, gubernur Jerusalem yang ditunjuk Palestina.
   
Awal tahun ini, Komisaris Tiggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mendesak penghentian pembongkaran rumah di Jerusalem timur. Statistik dalam laporan PBB yang dipublikasikan Mei menunjukkan  bahwa 1.500 perintah pembongkaran telah dikeluarkan oleh  Jerusalem sambil menunggu tempat tinggal Palestina yang dibangun tanpa izin.
   
Laporan itu mengatakan bahwa jika perintah itu dilaksanakan, sekitar 9.000 warga Palestina akan terlantar. Sekitar 200.00 orang Yahudi tinggal di Jerusalem Timur, berdampingan dengan sekitar 250.000 warga Palestina. (dar)