Israel berencana memperluas wilayah pendudukannya di Tepi Barat, Palestina, dengan membangun permukiman baru. Perluasan itu dilakukan meski mendapat kecaman internasional, termasuk dari Amerika Serikat.
Komunitas internasional menganggap pendudukan Israel di Tepi Barat hanya akan memperuncing pertikaian dan merusak proses perdamaian.<>
Pada Minggu kemarin, kontraktor Israel meninjau wilayah bernama Maskiot untuk mengobeservasi lokasi yang akan dibangun. Ironisnya kunjungan itu dilakukan bersamaan dengan kepergian Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke AS untuk bertemu Presiden Barack Obama. Padahal, sejak lama AS menolak rencana perluasan wilayah itu.
Kepala dewan regional Yordania yang juga mengawasi wilayah Maskiot, David Elhayani, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah mengumumkan rencana tender bagi para kontraktor untuk membangun 20 rumah dan sebuah basis militer.
"Beberapa kontraktor meninjau wilayah timur Tepi Barat," kata Elhayani, Senin (18/5), sambil menambahkan bahwa Menteri Pertahanan Israel telah memberikan izin pada Juli tahun lalu. Namun saat dikonfirmasi, pihak Departemen Pertahanan tidak memberikan komentar.
"Proses ini akan memakan waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkan infrastruktur sebelum pembangunan dimulai," tuturnya.
Sejak 2006, di bawah pemerintahan George W Bush, AS menekan Israel untuk menghentikan proyek perluasan permukiman di Tepi Barat. Ini sejalan dengan ketentuan Peta Jalan Damai.
Sebanyak 500.000 warga Yahudi Israel tinggal di lebih dari 100 pemukiman yang sudah dibangun sejak perang Timur Tengah pada 1967. Israel juga melakukan pendudukan di Tepi Barat dan wilayah Yerusalem, Arab Utara. Di tempat itu hampir tiga juta warga Palestina tinggal. (okz/dar)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua