Islah Tak akan Rugikan Kepentingan Siapapun
NU Online · Jumat, 11 Juni 2010 | 03:20 WIB
Ketua Komite Islah (PKB Ancol, PKB Parung dan PKNU) Jatim Hasan Aminuddin menegaskan, pihaknya menjamin upaya islah tidak akan mencederai kepentingan siapapun.
"Seluruh anggota DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, termasuk pejabat pemerintah yang berasal dari PKB maupun PKNU tidak akan diberhentikan, direcall atau diresufle karena menyepakati islah," kata Hasan di kantor PWNU Jatim, Kamis (10/6/2010) petang.<>
Hasan Aminuddin, mengatakan, tanpa islah, NU sebagai organisasi yang melahirkan PKB akan diacuhkan oleh masyarakat, bahkan jamaahnya sendiri. "Tanpa islah, rumah politik NU bernama PKB akan ditinggalkan dan mengalami situasi paling buruk dalam sejarah pemilu di negeri ini. Yakni, hilangnya sayap politik NU dalam percaturan politik nasional," tegasnya.
Melihat fakta politik yang ada saat ini, menurut Hasan, yang juga Bupati Probolinggo ini, islah di rumah politik NU atau PKB adalah harga mati. Tokoh-tokoh NU harus menyatukan barisan untuk mengembalikan kejayaan partai berbasis NU di masa-masa mendatang.
"Akibat konflik berkepanjangan, suara PKB terus menurun. Pemilu 1999 PKB meraih 12,61 persen, pemilu 2004 turun menjadi 10,57 persen dan lebih parah pada 2009 PKB hanya memperoleh 4,94 persen atau 5.146.122 suara. Saya tidak tahu pada Pemilu 2014, suara PKB menurun menjadi berapa lagi," katanya seperti dilansir beritajatim.com.
Sementara itu, pada saat yang bersamaan DPW PKB Jatim Pro Imin, pimpinan Imam Nahrawi juga mengadakan acara konsolidasi DPC PKB se-Jatim dan evaluasi pemilukada di Wisma Sejahtera, Jl Ketintang Madya Surabaya. Akibatnya, tidak ada satupun perwakilan DPC PKB yang berani datang menghadiri acara deklarasi islah di kantor PWNU Jatim yang hanya berjarak 1 kilometer itu. Padahal, mereka bersama PCNU se-Jatim dan DPC PKNU se-Jatim juga diundang.
"Kita panggil siapa-siapa yang datang ke acara deklarasi islah itu. Kalau memang Syukrillah (Wakil DPW PKB Jatim, red) datang, dia harus memberikan laporan ke saya. Tapi sampai sekarang belum ada laporan," kata Ketua DPW PKB Jatim Imam Nahrawi.
Nahrawi mengatakan, kalau memang ada deklarasi islah harus izin dulu kepada yang punya rumah, dalam hal ini dirinya sebagai Ketua DPW PKB Jatim yang sah. "Kalau mau masuk rumah, harus izin dulu. Motivasi islah kan macam-macam, ada yang ingin masuk rumah dan tuan rumah dibuang, ada juga yang ingin masuk menjadi bagian keluarga. Ini disampaikan sendiri KH Muchid Muzadi sebagai deklarator PKB kepada saya," tukasnya.
Pihaknya akan mempelajari konsep islah secara tertulis yang ditawarkan PKB Jatim kubu Hasan Aminuddin. "Saya khawatir kalau ada indikasi sudah nggak jadi bupati, menteri dan anggota legislatif terus kecewa dan membuat gerakan dengan membungkus islah," pungkasnya.
Kembalikan Aset PKB
Ketua DPW PKB Jatim Pro Imin, Imam Nahrawi menyatakan bersyukur jika seluruh kekuatan PKNU ingin bergabung kembali bersama PKB. Ini karena kehadiran KH Nurul Huda Jazuli dianggap sudah mewakili PKNU. "Mohon juga kepada Kiai Huda agar aset PKB yang diambil PKNU agar dikembalikan. Itu juga merupakan salah satu pintu islah antara PKB dan PKNU. Aset itu adalah gedung Astranawa, Jl Gayungsari Surabaya," tegasnya. (mad)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua