Warta

Iran Hukum Gantung 13 "Musuh Tuhan"

NU Online  ·  Selasa, 14 Juli 2009 | 11:34 WIB

Teheran, NU Online
Iran Selasa (14/7) telah menghukum gantung 13 gerilyawan Sunni dari kelompok gerilyawan Sunni bayangan Jundullah yang dituduh menjadi "musuh-musuh Tuhan" karena serangkaian serangan, kantor berita resmi IRNA melaporkan.

Gerilyawan-gerilyawan itu dieksekusi di sebuah penjara di kota Zahedan di perbatasan tenggara Iran yang resah, pusat pemberontakan Muslim Sunni terhadap rezim Syiah di Teheran.<>

"Tigabelas anggota kelompok itu digantung pagi ini," kata kepala pengadilan provinsi Ebrahim Hamidi seperti dikutip oleh kantor berita tersebut.

Para gerilyawan itu dituduh sebagai "mohareb" (musuh Tuhan) dan "menculik orang asing, membunuh orang tak bersalah serta melakukan aksi teroris untuk kelompok Jundullah", kata IRNA, yang mengutip pernyataan pengadilan setempat.

Satu media negara telah mengumumkan Senin (13/7), kemarin, bahwa 14 anggota Jundullah (Tentara Tuhan) akan dieksekusi di depan umum Selasa.

"Setelah konsultasi-konsultasi pada menit terakhir, esksekusi dilakukan di sebuah penjara," kata Hamidi.

Media itu Senin juga melaporkan bahwa Abdolhamid Rigi, saudara laki-laki pemimpin Jundullah Abdolmalik Rigi, termasuk salah satu gerilyawan yang akan dieksekusi. Hamidi mengatakkan Abdolhamid Rigi tidak termasuk di antara orang-orang yang digantung Selasa, tapi ia akan dieksekusi akhir pekan ini.

Zahedan adalah ibukota provinsi Sistan-Baluchestan, yany berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan, dan menampung penduduk etnik Baluch yang cukup besar.

Jundullah berkali-kali mengklaim serangan terhadap sasaran pemerintah Iran di provinsi yang terletak di rute perdagangan besar narkotika menuju Eropa dan Teluk itu.

Dalam serangan besar paling akhir, Jundullah mengaku bertanggungjawab atas pemboman bunuh diri di sebuah masjid Syiah di Zahedan, Mei, yang menewaskan 25 orang, dengan mengatakan pemboman itu merupakan serangan balas balas dendam atas penggantungan sejumlah anggota minoritas Baluch.

Kelompok hak asasi manusia Amnesti Internasional telah minta pemerintah Iran untuk menghentikan eksekusi itu, dengan mengadukan bahwa gerilyawan-gerilyawan tersebuttidak mendapat pengadilan yang adil.(ant/afp/mad)