Warta

IPNU Banten Komitmen Bina Anjal

NU Online  ·  Senin, 30 Agustus 2010 | 02:03 WIB

Serang, NU Online
Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Provinsi Banten Berkomitmen untuk melakukan pembinaan khusus terhadap anak jalanan yang kini semakin marak berkeliaran di beberapa sudut kota di Provinsi Banten.

"Perlu pendekatan khusus untuk melakukan pembinaan terhadap teman-teman yang ada di jalanan. Pembinaan ini  ini akan dilakukan secara bertahap, dan dilakukan oleh masing-masing pengurus cabang di masing-masing kabupaten/kota," kata Ketua PW IPNU Muhammad Rizal, usai acara kajian Ramadhan dan buka bersama kader IPNU dan anak jalanan se Kota Serang, di aula gedung Pemkot lama Kota Serang, Sabtu (28/8).<>

Dengan cara tersebut, puluhan anak jalanan yang biasa mangkal di perempatan Ciceri, Sumur Pecung, dan Alun-alun Kota Serang ikut menampilkan keahlian bermusik mereka di hadapan ratusan pelajar kader IPNU se Kota Serang. Dikatakan, gelaran buka bersama yang dihelat di Kota Cilegon, Lebak, dan Kota Serang merupakan strategi IPNU dalam  mendekati anak-anak-anak Jalanan di kabupaten/kota di Banten.

Ditambahkan Ketua IPNU Kota Serang Mohammad Akbar, pihaknya berencana melakukan pembinaan anjal di kota Serang, melalui pendidikan kursus, mental dan keagamaan para anjal.

"Kita akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kota Serang, serta mengajak Pusat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten, untuk lebih memaksimalkan perhatian mereka terhadap anak-anak jalanan," ujarnya.

Menurut Akbar, pembinaan yang dilakukan terhadap anjal selama ini bersifat parsial, dan terkesan hanya untuk menggugurkan program saja.

"Padahal Pemerintah wajib  memelihara dan membina mereka. Tapi tampaknya pembinaannya kurang serius. Atau pendekatan yang dilakukan kurang tepat. Sehingga walaupun ada yayasan tertentu yang ditunjuk sebagai pembina anjal, atau disediakan rumah singgah, teman-teman yang biasa hidup di jalanan ini tidak betah di sana. Maka perlu pendekatan khusus terhadap mereka," tandasnya.

Rencana IPNU tersebut mendapat dukungan dari Ketua Pengurus Cabang NU Kota Serang Matin Syarqowi, yang dalam kesempatan tersebut memberikan tawsiyah keagamaan.

"Kita harus memanusiakan manusia. Ajaran Islam itu tidak mengenal kasta. Anak-anak yang di jalanan ini punya potensi yang bisa dikembangkan untuk bekal hidup mereka. Mereka juga perlu perlakukan manusiawi, sebab mereka juga adalah warga negara yang berhak mendapat perlindungan," tandas Matin.

Sementara beberapa anjal saat diwawancara Baraya menyambut baik rencana tersebut. Kiki (19) pengamen di perapatan Ciceri, yang mengaku berasal dari Rau, merasa terkesan dengan sambutan para pelajar IPNU terhadap kehadiran mereka. Kiki yang beberapa waktu lalau terjaring razia gepeng dan anjal oleh petugas Gabungan Poles Kota Serang dan Pol PP kota

Serang juga punya harapan terhadap perubahan nasibnya. "Saya ingin bekerja yang layak, tapi ijazah saya cuma SMP. dan Saya tak sanggup sekolah lagi. karena selain mahal, juga otak saya merasa beku. Mengamen ini jadi alternatif saya buat ngilangin pusing," kata Kiki yang mengaku mengamen sejak kelas 3 SD. Ia mengaku kecewa terhadap metoda pembinaan pemerintah.

"Saya pernah beberapa kali terazia. Diceramahi agar jangan mengamen dengan mengganggu lalu lintas. Apalagi memalak. Saya bilang saya tak pernah memalak. eh saya malah dipukuli," keluhnya.

Hal sama diungkap Mahdi (20) lulusan kelas 3 SD, asal Benggala ini juga punya harapan serupa dengan Kiki. "Saya pernah mau ikut pembinaan di Pemkab, waktu itu saya ingin ikut kursus montir. tapi karena terlambat datang, saya gak bisa ikut. Padahal saya juga pengen kerja yang lain daripada ngamen doank mah," harapnya. (mlk)