Sejumlah inisiator Pansus Hak Angket Bank Century mengadakan kunjungan ke PBNU untuk meminta dukungan moral agar kasus ini bisa diselesaikan sesuai dengan kebenaran dan kehendak masyarakat.
Ditemui Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, perwakilan inisiator tim sembilan Pansus yang datang pada Jum’at (19/2) siang adalah Muruarar Sirait (PDIP), Lily Wahid (PKB), Bambang Susetyo (Golkar), Kurdi Mukri (PPP), Andi Rahmat (PKS), dan Chandra Tirta Wijaya (PAN) dan Akbar Faishal (Hanura).<>
Muruar Sirait menjelaskan, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi merupakan tokoh nasional, tokoh agama dan guru bangsa yang sangat dihormati dan layak untuk memberikan masukan.
“Maksud dan tujuan kami ke sini adalah untuk mohon dukungan dan mendengar Pak Hasyim. Masalah ini mendapat perhatian publik yang luar biasa, tekanan, iming-iming begitu banyak, meskipun tak ada yang mau mengaku. Tapi itu terasa sekali,” kata Muruar Sirait.
Ia juga menegaskan, Pansus Century akan selalu menyampaikan permasalahan ini dengan obyektif dan dengan adanya sorotan masyarakat yang luas, maka jika tidak ada konsistensi dalam bersikap, bisa dibeli atau ditekan, maka masyarakat akan menilai dan karir politik lima tahun mendatang akan selesai.
“Kami siap dalam posisi to be or not to be. Tak ada jalan kembali. Kami memulai dan harus menyelesaikan dengan kebenaran,” terangnya.
Keberadaan Pansus ini mendapat dukungan maksimal dari anggota DPR karena ditandatangani 503 dari 560 anggota DPR RI serta mendapat dukungan luas dari rakyat Indonesia, tokoh nasional dan tokoh agama. Untuk mendukung proses transparansi, semua rapat dimaksimalkan dilakukan secara terbuka, bahkan untuk pemilihan ketua Pansus.
Saat ini sudah ada pandangan awal Pansus dari masing-masing fraksi yang sudah terdokumentasi dan sudah disampaikan ke media. Karena sudah tidak ada lagi saksi-saksi yang diperiksa, maka hal ini akan menunjukkan konsistensi dari masing-masing fraksi.
Sementara itu Politisi Golkar Bambang Susetyo juga mengakui adanya tekanan yang luar biasa yang dilakukanoleh tirani koalisi dan senayan dan tirani kekuasaan di luar senayan. Dorongan awal agar kasus ini dituntaskan dengan terang benderang ternyata di ujungnya banyak fihak yang melakukan tekanan, diancam atau diberi janji-janji politik.
Bentuk tekanan yang sudah muncul adalah adanya isu reshuffle, pembongkaran kasus lama mitra koalisi dan lainnya. “Cara-cara yang tidak terpuji ini harus ditinggalkan,” katanya.
Ia menduga ada mata rantai antara pembuat kebijakan dan penikmat uang, yang dicairkan secara tunai sehingga semakin memperkuat kesan adanya konspirasi ini.
“Kalau tidak ada keputusan tegas, maka pansus tidak lain hanya dagelan politik yang hanya membuang-buang waktu, menguras dana dan membodohi masyarakat,” tegasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua