Jakarta, NU Online
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (indef), Fadhil Hasan menyatakan rencana pemerintah melakukan impor beras dari Thailand mencederai hak petani. "Biarkanlah mereka (petani) menikmati harga yang bagus sekarang, jangan mencederai dengan langkah-langkah yang tidak konsisten karena desakan-desakan kepentingan tertentu,"katanya di Jakarta.
Menurut Fadhil, tidak ada alasan yang cukup bagi pemerintah untuk melakukan impor. Sebab, dari sisi produksi terbilang masih surplus jika dibandingkan dengan konsumsi beras tanah air. "Produksi kita cukup banyak 32 juta ton sedangkan konsumsi hanya 30 juta ton,"ujarnya.
<>Selain itu dari sisa stok, baik yang dimiliki masyarakat maupun Bulog masih aman dan tidak menunjukkan angka yang menkhawatirkan. Juga, dari sisi harga beras saat ini sangat stabil bila dibandingkan dengan harga di tingkat internasional. "Jadi sangat kondusif dan tidak ada alasan untuk impor,"kata Fadhil seperti dikutip Tempo.
Sebelumnya, Jum'at (15 Juli 2005) Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan menolak permintaan Thailand supaya Indonesia kembali mengimpor beras. Namun secara sepihak kemudian pemerintah membuat kebijakan memperbolehkan impor beras dengan alasan menambah stok cadangan beras dalam negeri. (ti/cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua