Solo, NU Online
H Hadi Mustadi (74), salah satu pedagang kelontong di Kota Solo, di tahun 1987 bertemu dan berkawan baik dengan KH Khamim Jazuli alias Gus Mik (almarhum). Atas nasihat kiai penyebar semaan Al-Qur’an itu, Pak Hadi disarankan mengelola bisnis dibidang perhotelan dengan nama Arini, yang diambil dari sebuah do’a ; Allah Humma Arinal Haqqo-haqqo warzuqnattiba’a, wa-arinal baatila-baatila warzuqnajtinabaa.
General Manager hotel Arini, Murni Ma’rufah (31), yang juga anak bungsu dari lima bersaudara H Hadi Mustadi menjelaskan, awal berdirinya hotel Arini hanya sembilan kamar. Pilihan angka sembilan indentik dengan organisasi keagamaan terbesar Nahdlatul Ulama, tak lepas dari saran Gus Mik, yang merupakan salah satu tokoh NU Kediri, Jawa Timur.
<>
”Bapak dan ibu itu seneng ngaji, lalu bertemu dan berkawan baik dengan Gus Mik, karena merasa cocok, bapak terus mengikuti kegiatan semaan Al-Quran yang digagas Gus Mik,” kata Murni.
Sejak berdiri hingga sekarang, saban bulannya hotel Arini mengadakan pengajian semaan Al-Qur’an bagi jamaah ibu-ibu di sekitar Laweyan, Solo.
"Ibu-ibu penghafal Al-Qur’an bergiliran di semak bacaan Al-Qurannya dihadapan jamaah, kemudian ada tausiyah dan diakhiri dengan do’a," paparnya.
Untuk mengumpulkan jamaah ibu-ibu hafal Al-Qur’an, menurut Murni tak ada kesulitan, karena dibelakang bangunan hotel Arini, tepatnya daerah Mangkuyudan ada dua Pondok Pesantren Al-Quran, yakni Pondok Pesantren Al-Muayyad dan Al-Qur’any. Kedua pondok itu, setiap tahunnya melahirkan para hafidz dan hafidzah. ”Hotel Arini merasa berkewajiban untuk turut menjaga semaan Al-Qur’an yang juga menjadi kebiasaan Gus Mik,” kata Murni.
Dampak positif dari kebiasaan semaan Al-Qur’an, para tamu khususnya wali murid dari santri pondok pesantren baik Al-Muayyad dan Al-Qur’any, kerap menginap di hotel Arini.
Jumlah santri kedua pondok itu mencapai sekitar 4000 an santri, baik putra maupun putri, berasal dari seluruh penjuru tanah air. Dan ada satu pondok pesantren yang cukup besar lagi di ujung jl KH Samanhudi, yakni Pondok Pesanttren Ta’mirul Islam. “Orang tua santri itu kalau menginap ya di hotel Arini ini,” paparnya.
Selain wali murid pondok dan keluarga, hotel Arini juga biasa menerima tamu dari travel agen, untuk meeting perusahaan, komunitas masyarakat, dan juga non muslim.
”Pernah ibu-ibu non muslim telepon ke pihak hotel, menanyakan apakah suaminya menginap di hotel Arini. Mereka merasa nyaman kalau sang suami tidur di hotel ini,” kata mantan pegawai bank swasta ini.
Karena berkonsep syari’ah, pihak manajemen hotel berani menolak tamu yang bukan muhrimnya untuk menginap dalam satu kamar. Kalau ada tamu yang nekat, pihak hotel menyarankan pindah ke hotel lain.
Memasuki Hotel Arini, serasa di rumah, di dinding kanan kirinya banyak dihiasi kaligrafi bernuansa Islami, ada asmaul husna, ayat kursi, surat al-fatihah dan lain-lain.
Uniknya, di depan kamar hotel lantai bawah, ada sangkar burung, setiap saat burung-burung itu berkicau, menguatkan akan konsep hotel keluarga, sekaligus menunjukkan si pemilik hunian senang kelangenan burung.
Hotel bintang dua dengan fasilitas 45 kamar itu, omzet usahanya cukup lumayan, berkisar Rp 250 – 300 juta per bulan. Setiap bulannya sudah menyiapkan untuk zakat, pada waktunya diserahkan dan dibagikan kepada yang berhak, seperti yayasan pondok, yayasan yatim piatu, kaum mustadzafin, masjid dan sebagainya.
Hotel yang terletak tepat di jalan utama Kota Solo ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh hotel-hotel lain sekelasnya. Dengan bertempat di jalan Slamet Riyadi dan bersebelahan dengan salah satu mall kebanggan Kota Solo - tentunya menambah kelebihan dari sebuah akomodasi yang memang sudah dimiliki oleh hotel Arini.
Lokasinya yang dekat dengan stasiun kereta Purwosari, rel bengkong dan dekat Solo Grand Mall, Solo Square, Kampung Batik Laweyan, di tambah pula area citiwalk, dari barat hingga timur yang khusus digunakan untuk pejalan kaki.
Banyak sekali rumah makan di daerah ini, karena masih di pusat kota, seperti gudeg Mbok Kedul, Orient Restaurant, Diamond Cafe, atau Pizza Hut, di malam hari dapat anda kunjungi tepat diseberang hotel terdapat Nasi Padang, atau masakan Jawa Sabar Menanti.
Selain lokasi, hotel yang juga bernuansa kekeluargaan ini menyediakan kamar-kamar ber-ac, kamar mandi di dalam dan kebersihan yang selalu terjaga, dan dimanjakan dengan fasilitas free wi–fi.
Harga kamar standard room ; Rp 225.000,-/nett. Superior room ; Rp 275.000,-/nett. Deluxe room ; Rp 350.000,-/nett dan extra bed ; Rp 105.000,-/nett.
Breakfast ; Rp 25.000,- nett/pax, lunch ; Rp 45.000,- nett/pax, dinner ; Rp 45.000,- nett/pax dan coffee break ; Rp 25.000,- nett/pax.
Fasilitas untuk meeting disediakan LCD & screen, white board & marker, memopad and pencil, standard sound system, mineral water and candies, backdrop or indoor, banner and greenery. Alamat,Jl. Brigjend Slamet Riyadi 361 Solo, Jawa Tengah, Indonesia, Ph. 0271 716525, 739214, 711924. fax 0271 721559. email ; [email protected].
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Cecep Choirul Sholeh
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
5
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
6
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
Terkini
Lihat Semua