Jakarta, NU Online
Setelah melewati pemilihan yang alot Hidayat Nur Wahid dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) terpilih menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) periode 2004-2009.
Hidayat akan menjadi Ketua MPR RI didampingi AM Fatwa (Fraksi Partai Amanat Nasional), Aksa Mahmud dan BRA Mooryati Soedibyo (keduanya dari kelompok Dewan Perwakilan Daerah) sebagai wakil ketua MPR.
<>Dalam rapat paripurna pemilihan pimpinan MPR, Rabu (6/10), di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Hidayat meraih 326 suara mengungguli Sutjipto dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) yang meraih 324 suara. Jumlah suara total 673 suara, 13 suara abstain, tidak sah mencapai 10 suara.
Hidayat bersama Fatwa, Aksa, dan Mooryati dicalonkan dalam Paket B oleh Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP), Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-KB), Fraksi Partai Demokrat (F-PD), Fraksi PKS dan Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (F-BPD). Sementara, Sutjipto bersama Theo, Sarwono, dan Aida dicalonkan dalam Paket A oleh Fraksi Partai Golkar (F-PG) dan F-PDIP.
Sesaat setelah ditetapkan sebagai pemenang, Hidayat langsung disumpah dan dilantik. Pelantikan dan pembacaan sumpah dipimpin Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan. Setelah prosesi ini, pimpinan sidang--Agung Laksono--menyerahkan palu sidang kepada Hidayat.
Dalam pidato sambutannya yang berlangsung singkat, Hidayat meminta semua anggota majelis mau bekerja sama. Menurut politisi kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 8 April 1960, kerja sama yang solid akan memudahkan tugas MPR.
Sebelum akhirnya menduduki kursi ketua MPR, karier politik yang dibangun Hidayat cukup panjang. Dia sudah mulai berorganisasi sejak zaman kuliah di Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Sekembalinya dari Arab Saudi setelah meraih gelar doktor dari Universitas Islam Medina, dia bergabung dengan PKS. (lp6/cih)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua