Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasym Muzadi mendesak DPR dan pemerintah untuk tidak membiarkan pro dan kontra RUU Anti-Pornografi dan Pornoaksi berlangsung terus menerus, dengan segera menyelesaikan RUU itu demi keselamatan masyarakat.
"Yang kita dukung adalah keselamatan masyarakat, utamanya generasi muda," kata Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, di Jakarta, minggu (2/4) kemarin.
<>Di tempat lain, Forum Anak Muda NU mengeluarkan Pernyataan Bersama tentang RUU APP. Mereka menganggap, persoalan pornografi dan pornoaksi adalah persoalan moral individu yang dapat diserahkan kepada institusi pendidikan dan agama. Mereka juga menyesalkan sikap PBNU yang dianggap tergesa-gesa dalam mendukung RUU APP yang kini sedang digodok di DPR.
Pernyataan Bersama Forum Anak Muda NU tentang RUU APP ini dibacakan di kantor The Wahid Institute, Jalan Taman Amir Hamzah 8 Jakarta, Minggu (2/4) kemarin.
Menanggapi Forum ini, Hasyim mempertanyakan sejumlah pihak yang mengatasnamakan diri mereka sebagai perwakilan pemuda NU yang mengkritik sikap PBNU yang sebelumnya mendukung RUU APP.
Menurut Hasyim, keputusan PBNU yang mendukung RUU APP itu dibuat melalui forum rapat dengan melibatkan seluruh elemen resmi dalam tubuh PBNU. Hasilnya pun sudah mencapai titik final.
“Mereka itu siapa? Gerakan mereka tak dikenal dalam struktur di PBNU karena yang dikenal itu misalnya GP Anshor, IPPNU, Fatayat NU, dan Muslimat NU, yang memang ada di struktur dan tanggung jawab PBNU. Kalau ada satu dua orang lantas mengatasnamakan diri seperti itu, ya namanya ekstrem. Mereka enggak ada forumnya di PBNU,” kata Hasyim. (kom/dar)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua