Nahdlatul Ulama (NU) tidak terkait dengan ajakan untuk tidak menggunakan hak pilih alias golput pada Pemilu dan Pilpres 2009 seperti telah diserukan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Sebagai bagian dari warga negara yang bertanggung jawab NU tentu tidak akan menyerukan seperti itu. Tetapi bagaimana mengunakan hak pilihnya sebaik-baiknya," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi.<>
Pernyataan Hasyim tersebut disampaikan di sela acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PWNU Jawa Tengah di Universitas Wahid Hasyim Semarang, Sabtu (22/11).
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang itu, seruan golput tersebut diungkapkan oleh Gus Dur sebagai perseorangan, dan hanya bisa dimengerti oleh yang bersangkutan, bukan oleh institusi NU.
"Itu (yang menyampaikan ajakan golput, red.) Gus Dur bukan NU. Jadi tanya saja Gus Dur," kata Hasyim menjawab pertanyaan wartawan seputar maksud dari ajakan golput Gus Dur.
Sebelumnya, Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudz meminta warga NU (Nahdliyin) dan umat Islam Indonesia untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan umum (pemilu) 2009. Masyarakat jangan sampai tidak menggunakan hak pilih alias golput.
“PBNU tetap menganjurkan bahwa pemilu dalam rangka nasbul imamah (mengangkat pemimpin) adalah fardhul kifayah (kewajiban). Saya Anjurkan jangan golput. Kalau ada wartawan di sini silakan dicatat. Sebab golput bertentangan dengan asas fardhu kifayah,” kata Kiai Sahal dalam acara halal bihalal PBNU akhir bulan lalu. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua