Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menegaskan, organisasi yang dipimpinnya tetap bersikap netral dalam Pemilu Presiden 2009.
"NU tetap akan bersikap netral," kata Hasyim Muzadi kepada wartawan usai memberi tausiah pada acara "Peresmian Gedung Pusdiklat dan Sekretariat Bersama Pengurus Cabang NU Cilacap" di Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Ahad petang.<>
Meski demikian, dia mengakui adanya kecenderungan aksi dukung terhadap para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dilakukan oleh umat maupun kiai.
Menurut dia, kecenderungan tersebut karena kepentingan mereka masing-masing.
"Gelombang umat dan juga kiai kelihatannya banyak yang mendukung JK-Win karena sama NU-nya, sementara itu elite-elite partai (partai berbasis massa NU, red.) banyak yang ke SBY-Boediono, dan ada juga beberapa eksponen yang mendekati Mega-Pro," katanya.
Menurut dia, hal itu tidak menjadi permasalahan bagi NU karena merupakan hasil sebuah demokrasi.
Dia menampik jika hal itu dianggap sebagai suatu perpecahan karena bukan merupakan pelanggaran.
"Perpecahan itu kalau sudah dibuat ketentuan tetapi melanggar. Dalam hal ini, intitusinya (NU, red.) netral tetapi kecenderungan warganya seperti itu," kata dia menegaskan.
Ia yakin setelah pilpres mereka akan kembali ke khitah NU, karena pemilu hanya berlangsung lima tahun sekali. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua