Hasyim Muzadi Ingin 'Berkhidmah' di Jalur Syuriyah
NU Online · Senin, 8 Februari 2010 | 09:05 WIB
Ketua Umum (tanfidziyah) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyatakan dirinya ingin berkhidmah di jalur kepengurusan syuriyah PBNU pada periode mendatang.
Hal ini disampaikannya menjawab pertanyaan seorang peserta asal Pengurus Cabang (PC) NU Kudus di sela Musyawarah kerja Wilayah (Musykerwil) NU Jawa Tengah, Sabtu (6/2) kemarin. Ditanyakan, “Setelah tidak akan maju lagi dalam bursa ketua umum PBNU, kemana Pak Hasyim?”<>
Hasyim menjawab, dirinya ingin berkhidmah lewat jalur syuriyah PBNU, jika muktamirin menghendaki.
Menurut pengasuh pesantren Al-Hikam ini, NU telah menginternasional, dan harus dipimpin yang paham dengan persoalan NU kini dan yang akan datang.
“Jangan sampai pondasi yang dibangun dengan benar ini, jatuh ke tangan yang tidak paham ruh perjuangan NU,” ujarnya.
Dalam paparannya, Hasyim Muzadi menyatakan ingin memperkuat peran syuriyah dari sekedar 'tukang mengamini' segala keputusan dan tindakan tanfidziyah menjadi pemegang otoritas kebijakan, termasuk konsep ketua tanfidziyah yang cukup dipilih oleh rais terpilih.
Acara ini juga dihadiri Ketua PBNU Drs H Ahmad Bagja. Dikatakan Bagja, tantangan NU ke depan semakin berat, dan siapapun sebagai ketua tanfidziyah pasca Hasyim Muzadi akan sulit menghadapi tantangan itu.
Senada dengan Hasyim, menurutnya, salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam menghadapi tantangan itu adalah memperkuat peran syuriyah. Dalam hal ini perlu dicarikan Rais Aam (syuriyah) yang sudah mengenal seluk beluk persoalan yang dihadapi NU yang akan datang. ”Dan hal itu telah dilakukan Pak Hasyim dalam kurun lima tahun terakhir ini,” ujarnya. (amz)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua