Warta

Hasyim Mempersilakan Kader NU Masuk Partai Hanura

NU Online  ·  Senin, 28 April 2008 | 10:11 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mempersilakan jika ada kader NU yang berminat masuk Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Namun, ia meminta kepada Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, agar memberdayakan kader NU tersebut.

“Kalau ada kader NU yang masuk (Hanura), jangan ditelantarkan. Soalnya, banyak kader NU yang ditelantarkan di partai politik lain,” ujar Hasyim kepada wartawan usai menerima Wiranto dan sejumlah petinggi Partai Hanura di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (28/4).<>

Hasyim juga meminta kepada Wiranto agar Partai Hanura tidak hanya bergerak di politik praktis, melainkan juga memperjuangkan moral politik. “Ciptakan pula produktivitas masyarakat. Bukan masyarakat untuk parpol, tapi parpol untuk masyarakat," pintanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada Partai Hanura yang telah lolos verifikasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 mendatang.

Wiranto sendiri menyangkal jika pertemuannya dengan Hasyim dilakukan untuk mempersiapkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Menurut dia, partainya belum membicarakan masalah tersebut.

Pertemuannya dengan Hasyim, kata Wiranto, untuk memperkenalkan diri sebagai partai yang telah dinyatakan lulus verifikasi untuk mengikuti Pemilu 2009. "Ini kunjungan formal. Karena kunjungan tidak formalnya sudah sering ketemu dengan Pak Muzadi. Ini formal Hanura," katanya.

Selain itu, ia mnejelaskan, pertemuan itu untuk menjelaskan bahwa kader Hanura sebagian berasal dari warga NU. "Kami minta ijin kepada pimpinan NU dan melaporkan banyak anggota NU yang masuk ke Hanura," katanya.

Lebih lanjut, Wiranto menekankan bahwa, Hanura merupakan partai terbuka. Dia mempersilakan warga mana pun untuk bergabung. Menurutnya, Hanura bukan partai yang akan membiarkan konflik terjadi di internal partai. "Kita tidak konflik seperti partai lain. Insya Allah tidak ada konflik," tuturnya. (rif)