Hasyim: Masyarakat Tak Percaya Pemerintah Bisa Jaga Keselamatan Nuklir
NU Online · Senin, 3 September 2007 | 10:29 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menjelaskan penolakan para ulama di Jepara tentang rencana PLTN Muria sebenarnya berakar dari kekhawatiran karena mereka belum percaya pemerintah bisa memastikan keselamatan proyek tersebut.
“Wong gardu listrik saja njebluk (meledak.red), lalu bagaimana nantinya kalau ada kebocoran nuklir, ini yang dikhawatirkan oleh masyarakat Jepara,” tuturnya di PBNU, Senin (3/9).
<<>font face="Verdana">Dikatakannya bahwa nuklir sendiri sifatnya adalah netral, tidak bisa dihukumi halal atau haram, tergantung pada penggunaannya. Disinilah para ulama di Jepara dalam forum Bahtsul Masa’il pada tanggal 1-2 September 2007 memutuskan bahwa aspek mudharatnya lebih besar daripada manfaat yang akan diperoleh.
Penolakan masyarakat Jepara ini mendapat respon dari sejumlah LSM dan industri yang ada di Jepara dan sekitarnya yang mengkhawatirkan hal yang sama dan bergerak untuk melakukan perlawanan. “Lihat saja, gayanya demo kan bukan gaya NU, tetapi gaya LSM,” paparnya.
Meskipun demikian, Kiai Hasyim berpendapat bahwa energi nuklir tetap diperlukan di Indonesia sepanjang untuk tujuan damai dan sebagai energi alternatif. Sumber energi ini jauh lebih murah dibandingkan dengan energi lainnya.
“Kalau masyarakat Jepara menolak, jangan dipaksakan disitu, nanti terus diriwuki (diganggu.red)), cari saja tempat lain yang masyarakatnya mau menerima,” tandasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua