Hasyim: Komitmen NU dalam Pemberantasan Korupsi Tak Perlu Diragukan
NU Online Ā· Jumat, 19 Februari 2010 | 09:59 WIB
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menegaskan komitmen NU dalam upaya pemberantasan korupsi, baik pada landasan keagamaan atau keagamaan tidak perlu diragukan. NU bersama Muhammadiyah bahkan telah membentuk embrio gerakan moral anti korupsi.
Pernyataan ini disampaikan ketika menerima perwakilan para inisiator hak angket Century yang berkunjung ke PBNU, Jumāat (19/2).<>
Konsep PBNU dalam pemberantasan korupsi sebenarnya bersifat menyeluruh dan dipimpin oleh kepada negara yang nantinya dijalankan secara bertahap dan komprehensif sehingga akan mampu memberantas korupsi yang sudah menggurita ini. Keberadaan KPK saat ini dinilainya tidak akan mampu memberantas korupsi karena terlalu kecil untuk melawan korupsi yang sudah menggurita.
āKPK terlalu kecil untuk memberantas korupsi di Indonesia, ibarat silet untuk membabat hutan, karena itu mau tidak mau akan tebang pilih karena nebang semua ngak mampu,ā katanya.
Tak heran, upaya yang dilakukan oleh KPK sendiri telah menimbulkan rasa ketidakadilan karena koruptor kecil yang ketangkap sementara koruptor besar malah tak tersentuh.Ā Jadi problem yang terjadi merupakan problem sistemik, bukan hanya masalah leadership atau moral politik.
āIni juga akan menimbulkan dendam antar rezim, tanpa disadari rezim yang sekarang akan menjadi sasaran rezim yang akan datang. Selain tidak mampu juga problematik, karena besarnya yang dikerjakan, maka tidak bisa dihindari tekanan disitu,ā paparnya
Pemberantasan korupsi melalui proses politik menurutnya tidak akan efektif mengingat forum politik bukan tempat untuk mengadu kebenaran, tetapi seni mengatur kepentingan. Makanya tak heran, ada orang yang pendapatnya tergantung pada āpendapatanā yang diperolehnya.
Ā āSekarang di Indonesia mencari orang yang tidak korupsi lebih sulit daripada yang tidak korupsi. Koruptor itu tak perlu dicari. Pemburu korputor bisa saja koruptor lain yang ternyata belum ketahuan korupsinya,ā jelasnya.
Hasyim juga memberi semangat dan dukungan atas apa yang telah dilakukan oleh Tim Sembilan, meskipun hasil yang dicapai saat ini belum tentu sesuai dengan apa yang diharapkan.
āApa yang Bapak lakukan telah membuahkan sesuatu yang besar, pengetahuan masyarakat terhadap duduk masalahnya, terlepas diakui atau tidak, akan melakukan proses tersendiri. Dengan demikian, maka saya hanya bisa mengatakan hasil-hasil pansus, telah kelihatan, tetapi dalam dimensi pengertian masyarakat,ā paparnya.Ā
Diakuinya bahwa hal ini memang belum sampai tujuannya karena memang masih diperlukan tahapan selanjutnya. Dari itu, nanti akan tumbuh juga peluang yang diberikan pada penegakan kebenaran.
āSaya kira kita tidak diwajibkan untuk sukses, kita diwajibkan untuk berjuang. Berjuang itu wajib, sukses itu hak tuhan. Mungkin melalui tahapan dan Allah melingkarkannya sebelum sampai tujuan,ā tandasnya.
Dijelaskannya, PBNU tidak bergerak dalam politik praktis tetapi dalam moral politik, PBNU akan melakukan sesuatu sehubungan dengan moral politik. Dengan demikian PBNU akan menyampaikan masukan ini kepada siapapun.
āKalau kebenaran ini dirugikan ia akan mengundang bahaya yang lebih besar. Sekarang masyarakat sudah diberi tahu, kemudian disuruh untuk tidak tahu, kotak Pandora sudah dibuka, ini akan mengakibatkan stagnasi stabilitas sosiopolitik,ā paparnya.
Pengasuh pesantren Al Hikam MalangĀ yang Jumāat sore ini berangkat umrah ke Mekkah ini juga menyatakan akan mendoakan kasus ini agar cepat selesai dengan kebenaran sebagai pemenang selama di tanah suci Makkah. (mkf)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
Terkini
Lihat Semua