Warta

Hasyim: Jumlah Warga NU yang Besar Kekuatan Sekaligus Kelemahan

NU Online  ·  Selasa, 15 Juli 2008 | 11:34 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan besarnya jumlah warga NU harus disadari sebagai sebuah kekuatan sekaligus kelemahan, potensi sekaligus beban yang harus terus dikembangkan.

“Seringkali orang di luar NU salah faham, mereka mengira kalau NU orang banyak pasti beres semua, padahal yang membikin ngaK beres ya banyaknya, ini kekuatan sekaligus kelemahan, potensi sekaligus beban, maka penyangganya ini yang harus diatur,” katanya dalam acara MoU Sosialisasi Keaslian Uang dengan Bank Indonesia di Gedung PBNU, Selasa (15/7).<>
 
Dijelaskannya, sebagian besar pengurus NU berkemampuan generalis, karena itu, ketika menjalankan sebuah program yang bekerja sama dengan fihak luar yang bersifat profesional, para kader NU yang menanganinya harus dilatih dahulu karena kalau tidak akan terjadi kesalahan dalam pengelolaan.

“Sebuah program tidak dengan sendirinya langsung diberikan kepada pengurus NU, mereka harus dijembatani dengan mengadakan sebuah pelatihan yang berkesinambungan dari pusat sampai ke daerah,” imbuhnya.

Kesalahan pandangan inilah yang menyebabkan kegagalan dalam sebuah program, ia mencontohkan program Krredit Usaha Tani (KUT) yang dikasihkan ke pesantren tanpa pemberian bimbingan yang akhirnya menjadi kredit macet yang mencoreng nama baik NU.

Hal lain yang sering dikemukakan adalah potensi iuran seribuan per orang. Dengan asumsi jumlah ummat yang puluhan juta, maka akan didapat dana milyaran setiap bulannya. “Itu kalau urunan, wong mereka malah minta uang kok. Saya kira NU dan bangsa ini harus introspeksi terhadap kelemahan-kelamahan yang ada,” tandasnya.

Pengasuh Ponpes Mahasiswa Al Hikam Malang ini menegaskan, komunitas NU merupakan sebuah masyarakat yang riil, dari ulama yang alim sampai mereka yang kelakuannya tidak karu-karuan. NU adalah real community, bukan segmental community sehingga tidak bisa dipandang sebagai sebuah gerakan spesialis. (mkf)