Jakarta, NU Online
Calon wakil presiden dari PDI Perjuangan,KH Hasyim Muzadi menilai bahwa model kampanye calon presiden dan calon wakil presiden terlalu mengobral janji. Selama masa kampanye, terlihat banyak capres dan cawapres yang menjanjikan banyak hal kepada rakyat. Padahal, kata Hasyim, posisi presiden maupun wakil presiden nantinya tidak dominan dalam membuat kebijakan.
"Saya heran, capres dan cawapres dalam kampanyenya berjanji muluk-muluk. Tapi kita tidak bisa membatasi kebebasan orang, hanya saja saya tidak mau melakukan itu (mengobral janji) karena saya tahu kapasitas presiden dan wakil presiden belum keseluruhan dari sistem. Presiden dan wakil presiden adalah bagian dari sistem yang tidak bisa dengan sendirinya melakukan sesuatu tanpa hubungan dengan lembaga tinggi negara yang lain,"kata Hasyim menjawab pertanyaan wartawan usai silahturahmi dengan kiai dan tokoh dari PDIP di Yogyakarta, Minggu (27/6) malam.
<>Hasyim Muzadi menyatakan keheranannya melihat model kampanye capres dan cawapres yang sering mengobral janji. Model kampanye yang mengobral janji seperi itu, lanjutnya, tentu tidak baik karena seolah-olah mereka merasa yakin dengan apa yang akan dilakukannya nanti. "Kalau saya tidak pernah berjanji karena kita tidak bisa memastikan,"kata Hasyim.
Sementara itu usai Doa Mujahadah di Pondok Pesantren Ploso Kuning Kecamatan Ngemplak Sleman, Hasyim Muzadi meminta agar warga NU yang berada di berbagai partai politik untuk pulang kandang. Jika selama ini banyak warga NU yang berkiprah di sejumlah parpol, kata Hasyim, maka pada pemilu 5 Juli nanti diminta untuk bersatu dan mendukung dirinya.
Namun demikian, Hasyim meminta kepada warga NU agar tidak bingung dalam pemiku 5 Juli nanti. Saat ini tiga orang tokoh NU yang terlibat dalam pencalonan wakil presiden, yaitu dirinya sendiri, Yusuf kalla dan Sholahuddin Wahid. "Terserah mau pilih Sholah atau mau pilih saya, silakan pilih mana yang disukai," kata Hasyim (Ti/Cih)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua