Gaza, NU Online
Harakat al-Muqawama al-Islamiyyah (Hamas) gagal menyelenggarakan pertemuan parlemen Palestina, Ahad (15/7), dalam upaya menantang keabsahan pemerintah sementara yang baru dibentuk pekan lalu oleh faksi Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.
67 suara diperlukan bagi suatu kuorum, sementara sidang tersebut hanya dihadiri oleh sebanyak 30 anggota parlemen. Para anggota parlemen dari Fatah memboikot pertemuan itu, sementara sebanyak separuh anggota Hamas di Dewan Legislatif Palestina berada di dalam berbagai penjara Israel.
Hama<>s meraih mayoritas dalam pemilihan anggota parlemen Palestina pada Januari 2006. Namun Abbas membubarkan pemerintah Palestina pimpinan Hamas bulan lalu, setelah kelompok pejuang garis keras tersebut menguasai Jalur Gaza, dan mendepak Fatah.
Abbas kemudian mengumumkan keadaan darurat dan menunjuk pemerintah yang kebanyakan anggotanya berasal dari kalangan teknokrat di bawah pimpinan Salam Fayyad.
Fayyad meletakkan jabatannya Jumat, saat masa keadaan darurat 30-hari berakhir, dan segera diminta oleh Abbas untuk membentuk pemerintah sementara baru.
Tindakan tersebut dilakukan setelah Hamas memboikot sidang parlemen pekan lalu dalam protes terhadap tindakan Abbas belum lama ini dan di tengah keprihatinan bahwa hukum akan disahkan untuk memperkokoh posisi Abbas.
Hamas telah menolak kedua pemerintah pimpinan Fayyad. Pemerintah sementara perlu memperoleh persetujuan parlemen.(ant/nur)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua