Warta SEMINAR PBNU-JERMAN

Habibie: Perlu Strategi Baru Hadapi Terorisme

Sab, 17 Maret 2012 | 05:00 WIB

Cirebon, NU Online
Presiden RI ketiga, BJ Habibie mengatakan, penanganan terorisme tidak bisa dilakukan seperti menghadapi ancaman pertahanan dan keamanan klasik konvensional, terlebih kelompok teroris saat ini juga memanfaatan kecanggihan teknologi serta membangun jaringan regional dan internasional.<>

"Mereka menyalahgunakan proses globalisasi untuk mengembangkan jaringan organisasi kriminal dan teror internasional yang merugikan kualitas ketenteraman, kualitas kesejahteraan, dan kualitas hidup umat manusia," kata Habibie saat menjadi pembicara kunci seminar internasional bertema 'Peran Ulama Pesantren dalam Mengatasi Terorisme Global' di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Jum'at (16/3).

Habibie menyatakan, untuk menghadapinya dibutuhkan pendekatan, pemikiran, dan strategi baru dan canggih dengan memanfaatkan teknologi yang paling tepat dan berguna. 

Sedangkan untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks, kata Habibie, tidak jelas dan tidak nyata musuh yang dihadapi, diperlukan teknologi sistem persenjataan dengan struktur dan platform baru yang disesuaikan dengan taktik, metode dan cara perang terorisme dan kejahatan pada tingkat nasional, regional, dan global.

Selain itu, kerja sama internasional dan regional menjadi satu hal yang penting dalam memerangi terorisme. "Hanya dengan meningkatkan kerja sama internasional atau global dalam memerangi kejahatan dan terorisme, kita dapat mengembangkan dunia yang lebih tenteram, lebih sejahtera, dan lebih damai," kata Habibie yang menjadi Presiden Indonesia menggantikan mendiang Soeharto pada masa reformasi.

Menurut Habibie, untuk penanggulangan harus dilakukan peningkatan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia. "Kualitas pendidikan, pembudayaan, dan lapangan kerja merupakan prasarana antiterorisme yang paling andal," ujar Habibie dalam seminar yang digelar oleh PBNU dan Republik Federal Jerman tersebut.

Menurutnya, pesantren dan kiai dapat sangat membantu upaya pencegahan terorisme dengan cara meningkatkan iman dan takwa melalui sistem pembudayaan yang menonjolkan cinta dalam arti luas.



Redaktur : Syaifullah Amin