Warta

Gusdur Bertemu Megawati

NU Online  ·  Senin, 19 Juli 2004 | 19:00 WIB

Jakarta, NU Online
KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) menemui Megawati di kediamannya di Jalan Kebagusan, Jakarta Selatan, Senin (19/7)petang. Menurut Gus Dur, pertemuan itu merupakan permintaan Taufik Kiemas, suami Megawati. "Beberapa waktu lalu saya bertemu Taufik Kiemas dan dia mengatakan, agar saya bertemu Megawati. Sudah saya turuti, ya sudah selesai," kata Gus Dur.

Dalam pertemuan tersebut Gus Dur datang sendirian tanpa didampingi oleh pengurus DPP PKB dan PBNU. Sementara Mega didampingi suaminya, Taufik Kiemas. Di kediaman Mega juga hadir Wakil Sekjen DPP PDI-P Pramono Anung, tim sukses Mega-Hasyim Tjahjo Kumolo, dan sejumlah fungsionaris lainnya. Namun mereka tidak ikut serta dalam pertemuan "kakak beradik", Mega-Gus Dur. Mereka menunggu di ruang lain di rumah Mega.

<>

Pertemuan itu, kata Gus Dur, tidak ada hubungannya dengan Partai Kebangkitan Bangsa, dan tidak menyepakati deal politik apapun. Dalam pertemuan, dirinya hanya menyampaikan ketidakberesan dan kecurangan-kecurangan yang terjadi di KPU kepada Megawati. Apa tanggapan Megawati, seperti dikatakan Gus Dur, "biasa, diem saja dan seperti belum tahu saja".

''Tak ada urusan dengan PKB. Ini urusan pribadi saya. Dari dulu hubungan saya dengan Mbak Mega baik-baik saja.'' ungkap Gus Dur kepada puluhan wartawan yang sudah lama menunggu pertemuan ini.

Dalam kesempatan itu Gus Dur mengatakan, masalah yang agak serius dibicarakan dan disampaikan kepada Presiden Megawati adalah soal kecurangan KPU. Karena itu, akibat ketidakberesan itu ada konsekuensinya, KPU harus dibubarkan. Kalau tidak, akan muncul akibat yang buruk. ''Tadi saya ngomong begitu. Karena itu, konsekuensinya, KPU harus dibubarkan, Kalau tidak, kita tidak tahu bagaimana kelanjutannya.'' kata Gus Dur

''Apa tanggapan Ibu Mega?'' tanya wartawan. ''Tanggapannya, biasa kan diam saja, kayak belum tahu aja.''  jelas cucu pendiri NU ini enteng.

Gus Dur mengakui, secara pribadi hubungannya dengan Mega tetap baik. Namun kalau soal politik, menurut dia, sudah semestinya membangun kehidupan yang demokratis untuk menjaga persatuan bangsa dan membuat Indonesia menjadi negara besar.

Gus Dur berangkat dari Kantor PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta sekitar pukul 16.00 WIB, dan pertemuan tertutup baru berakhir sekitar pukul 18.30 WIB.  Usai pertemuan Gus Dur langsung dibawa mobil keluar halaman rumah Mega yang luas. Sesampai di luar pintu pagar, mobil yang membawa Gus Dur terpaksa berhenti, karena sejumlah wartawan kembali mencegat dan ingin mendengarkan langsung hasil pertemuannya dengan Mega. (cih)