Gus Sholah: Setiap Kader Berhak Dicalonkan
NU Online · Selasa, 16 Februari 2010 | 23:00 WIB
setiap kader nahdlatul Ulama (NU) berhak untuk mencalonkan dan dicalonkan dalam Muktamar ke-32 yang akan digelar di Makassar 22-26 Maret mendatang. Sehingga pencalonan salah seorang kader tidak akan menutup kemungkinan pencalonan kader lainnya.
Demikian dinyatakan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). “Jika mendapatkan dukungan dari 100 cabang, maka secara otomatis berhak maju dalam bursa ketua PBNU,” kata Gus Sholah usai menemui tamu dari DPRD Jatim setelah berziarah ke makam mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid.<>
Meski sudah siap maju dalam perebutan ketua, namun Gus Sholah belum tahu secara pasti berapa dukungan cabang terhadap dirinya. Ia hanya menjelaskan bahwasannya sudah ada sejumlah cabang yang sering kontak.
"Untuk jumlah pastinya saya belum tahu. Namun sejumlah cabang tersebut sudah sering ngontak ke saya," terangnya.
Terkait dukungan kiai se Jawa-Madura atas pencalonannya, cucu pendiri NU ini mengucapkan terima kasih. Untuk itu dirinya akan memegang amanat yang telah diberikan oleh para kiai tersebut.
Gus Sholah bertekad, jika terpilih menjadi ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) nantinya, dirinya ingin menjadikan NU sebagai organisasi yang lebih maju serta lebih tertata secara organisasi.
"Organisasi dengan simbol bintang sembilan ini harus kembali menjadi penopang kekuatan sipil. Yakni, NU harus konsisten membangun demokrasi ekonomi serta demokrasi kebangsaan. Bukan sebaliknya, NU hanya sibuk membangun demokrasi kekuasaan," tandas Gus Sholah. (min)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua