Warta

Gus Dur : Yang Membedakan NU dan PKB Hanyalah Organisasinya

Kamis, 16 Oktober 2003 | 17:50 WIB

Banyuwangi, NU.Online
KH. Abdurrahman Wahid kembali menegaskan bahwa PKB dan NU mempunyai hubungan histories dan budaya yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Yang membedakan keduanya hanya organisasinya. Hal ini disampaikan Gus Dur saat berada di Banyuwangi, siang tadi setelah sebelumnya pada tempat yang sama KH Said Aqil Siroj (rais Syuriah PBNU) menyampaikan bahwa NU dan PKB tidak mempunyai hubungan sama sekali.

“Pak Said itu adalah tetangga saya di Ciganjur, tetapi meskipun saya dan Pak Said tetangga tetap saja ada perbedaan, lha wong dengan adik saya saja, saya sering berbeda”. Tegas Gus Dur. Namun lanjut Gus Dur sejarah berdirinya PKB tidak bisa dilepaskan dari NU. Karena yang membidani adalah PBNU yang ketika itu saya ketua Umumnya. Secara budaya NU juga sama dengan PKB, kalau NU senang ziarah kubur, PKB juga senang ziarah kubur. NU senang tahlil PKB juga senang tahlil, NU senang silaturrahim PKB juga senang silaturrahim, dan banyak lagi persamaan antara PKB dan NU.

<>

Di hadapan ribuan pengunjung Gus Dur juga menjelaskan bahwa NU adalah organisasi terbesar di Indonesia yang berasaskan Pancasila. NU juga sangat mengutuk tindakan terorisme di atas bumi ini. Untuk itu garis perjuangan NU dan PKB adalah bagaimana menerapkan ajaran Agama Islam yang seutuhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa harus menjadikan Negara itu menjadi Negara Islam.

Kedatangan Gus Dur ke Banyuwangi adalah dalam rangka meresmikan kantor DPC PKB Banyuwangi serta menutup rangkaian acara Harlah PKB di Banyuwangi. Disamping dihadiri oleh seluruh petinggi PKB Banyuwangi acara tersebut juga dihadiri oleh ketua DPW PKB Jawa Timur Drs. Khirul Anam, ketua PCNU Banyuwangi, Ketua DPRD Banyuwangi, para Kyai dan ulama’ sepuh Banyuwangi, serta para pimpinan agama dari non muslim. Gus Dur juga menyampaikan bahwa dirinya saat ini diperintahkan oleh para Kyai untuk mencalonkan diri menjadi presiden. Dan kalau jadi presiden nanti harus bisa memperjuangkan kepentingan rakyat yang saat ini sedang kacau balau. (Kd-Banyuwangi/Ash)