Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyesalkan ricuh pada sidang kasus tragedi Monas dengan terdakwa Rizieq Shihab. Menurutnya, tindakan massa Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Rizieq keterlaluan.
Dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (25/9) kemarin, Gus Dur mempertanyakan sikap pemerintah yang dinilainya tidak mampu melindungi warga negaranya. “Apakah Indonesia sudah menjadi negara jahiliyah?” gugatnya.<>
Mantan presiden itu memperingatkan aparat keamanan yang seharusnya mampu mencegah ricuh tersebut. “Jangan sampai muncul anggapan aparat keamanan berada di belakangnya,” ungkapnya.
Gus Dur juga mengingatkan tentang laporan Guntur Romli yang mengalami tekanan dan tindak kekerasan saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Saat itu, Guntur dipukuli di depan hakim saat sidang Rizieq dan Munarman.
“Kita pertanyakan wibawa pengadilan, penegak hukum menghadapi tindakan sewenang-wenangan yang sangat tidak beradab itu,” ujar Gus Dur.
Namun, lanjut dia, dirinya kembali menerima laporan bahwa para saksi dari AKKBB diserang massa FPI ketika pulang dari PN Jakarta Pusat. Ia meminta kesungguhan pemerintah dan aparat dalam menjaga wibawa penegakkan hukum di Indonesia.
Menurut Gus Dur, salah satu ciri tegaknya wibawa hukum adalah dijaminnya perlindungan saksi di depan Pengadilan. “Kesewenangan dan kekerasan oleh kelompok mana pun, atas nama apa pun, tidak boleh melecehkan wibawa negara,” imbuhnya. (dtc)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
6
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
Terkini
Lihat Semua