Warta

Gus Dur: Perubahan harus Berakar pada Tradisi

NU Online  ·  Senin, 14 Juli 2008 | 12:13 WIB

Jakarta, NU Online
KH Abdurrahman Wahid yang biasa dipanggil Gus Dur menuturkan sebuah perubahan masyarakat akan berhasil jika ia mendasarkan diri pada tradisi yang sudah ada pada bangsa dan negera itu.

Demikian dikemukakan ketika memberikan sambutan pada Religious Art Festival for Peace yang diselenggarakan di Jitec Mangga Dua, Ahad (13/7) malam yang diselenggarakan atas kerjasama Lesbumi NU, Soka Gakkai Indonesia dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).<>

“Perubahan-perubahan itu haruslah berakar pada budaya bangsa dan negera, orang Jepang termasuk Soka Gakkai adalah orang yang bangga dengan tradisinya,” katanya.

Mantan Ketua Umum PBNU ini mengaku banyak belajar dari para tokoh penting Jepang yang telah menggerakkan negeri Matahari Terbit sampai akhirnya bisa mencapai kejayaan saat ini, yaitu Tokugawa Leyasu yang telah melakukan reformasi Meiji yang membuat Jepang terbuka pada dunia luar, tetapi tetap memegang tradisinya yang baik.

Kedua adalah Yoshida Shigeru, PM Jepang seusai Perang Dunia II yang menghancurkan Jepang. Ia berhasil membangkitkan kembali kebanggaan dan memberi semangat untuk kembali bangkit dan berkompetisi dengan dunia luar.

“Ini yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia jika ingin mengadakan perubahan. Dan Kalau ingin sukses dalam pembangunan, mau tidak mau kita harus membersihkan diri dari korupsi,” paparnya. (mkf)