Warta

Gus Dur : Krisis Indonesia Sangat Mengkhawatirkan

NU Online  ·  Jumat, 4 Februari 2005 | 16:35 WIB

Jombang, NU Online
Mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengatakan bahwa krisis multidimensi yang sudah berlangsung lebih dari tujuh tahun terakhir ini telah mencapai taraf yang sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan. "Apalagi musibah demi musibah sampai saat ini masih saja terus terjadi," ujar Gus Dur di Jombang, Jawa Timur, Jumat.

Padahal sebelumnya ia memprediksi bahwa krisis itu seharusnya sudah selesai pada 2004 lalu dalam kurun waktu tujuh tahun, jika diasumsikan krisis terjadi sejak tahun 1997 lalu. "Setelah saya coba menelaah kandungan Al Qur’an ternyata pada zaman Nabi Yusuf ada siklus tujuh tahunan ketika sebuah bangsa didera masalah berat. Lepas tujuh tahun, maka semua persoalan akan terurai dan selesai dengan sedirinya," papar cucu pendiri NU Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari itu.

<>

Tetapi ternyata hingga sekarang ini atau lebih dari tujuh tahun krisis multidimensi masih juga belum beranjak dari bumi pertiwi ini. Namun demikian Gus Dur mengajak seluruh bangsa ini tetap optimis dalam menjalani roda kehidupan, karena hari esok selalu akan menjadi hari yang lebih baik. "Kita harus percaya bahwa semua agama mengajarkan itu, termasuk Islam. Untuk itu kita harus semakin memahami bahwa Al Qur’an merupakan sebuah dokumen yang hidup," tandasnya.     

Menanggapi persoalan pasca bencana di Aceh, Gus Dur menyatakan penanganan korban dan penyaluran bantuan masih menghadapi sejumlah kendala, diantaranya adalah lemahnya koordinasi antar beberapa pihak terkait. Menurut dia, dalam menangani musibah semua pihak harus saling melakukan koordinasi, sehingga tidak menimbulkan situasi dan kondisi yang semakin kacau-balau seperti sekarang ini.

Kedatangan Gus Dur di Jombang sendiri dalam rangka memimpin acara istighotsah di Masjid Agung Baitul Mukminin untuk memperingati 40 hari bencana tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, Kamis (3/2) malam hingga Jumat dinihari tadi. Dalam acara tersebut Bupati Suyanto mengatakan bahwa bantuan masyarakat Jombang untuk korban tsunami telah mencapai Rp1 miliar ditambah sejumlah paket pakaian layak guna, sembako dan kain kafan. (atr/cih)