Gus Dur: Imam Ghazali Pembuat Definisi yang Mumpuni
NU Online · Sabtu, 17 Januari 2009 | 01:27 WIB
Mantan Presiden ke-4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengungkapkan, masyarakat Muslim mestinya menghargai dan terus menggali khasanah keilmuan klasik. Banyak sekali para cendikiawan Muslim masa lalu yang harus terus "dihidupkan" dan ditelaah karya-karyanya demi kesinambungan keilmuan Islam.
"Salah satu contoh misalnya adalah Imam al-Ghazali, selain seorang ahli debat yang cerdik, Beliau adalah pembuat ta'rif (definisi ) yang mumpuni." Demikian dinyatakan oleh Gus Dur dalam pengajian rutinnya di Pesantren Ciganjur, Jl. Warung Silah Jakarta Selatan, Sabtu (17/1). <>
Dalam pengajian yang digelar di Masjid Al-Munawwaroh ini, Gus Dur menjelaskan, Hujjatul Islam -julukan al-Ghazali, juga terlibat dalam debat tentang ushul fikih antara Sunni dan Syiah dalam berbagai kesempatan ilmiah.
Karenanya, menurut Gus Dur, umat Islam masa kini mestinya dapat meniru al-Ghazali. Kegigihan intelektual dan perjalanan pencarian kebenaran al-Ghazali yang dapat dilacak melalui karya-karyanya yang terus berkembang, merupakan bukti bahwa kapasitas keilmuan seseorang tidaklah statis.
"Bisa saja seseorang meyakini suatu hal pada suatu masa tertentu, namun di lain waktu ia justru menentangnya habis-habisan. Inilah yang mesti kita pahami bahwa pendapat seseorang, juga terus berada dalam proses yang akan menuju ke suatu titik tertentu," terang Gus Dur. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
2
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
3
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
4
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
Terkini
Lihat Semua