Warta

Gus Dur: Demokratisasi Harus Menjadi Kerja Utama PKB

NU Online  ·  Sabtu, 3 Juli 2004 | 03:02 WIB

Jakarta, NU Online
Gus Dur mengingatkan bahwa PKB merupakan alat politik NU sehingga harus mengenal betul jati dirinya agar tak bertabrakan dengan NU. Jadi PKB harus berfokus hanya mengurusi urusan politik saja, sedangkan PBNU mengurusi masalah sosial dan keagamaan.

Pernyataan tersebut diungkapkannya dalam pengantarnya pada acara Wayangan Bersama Gus Dur di Ciganjur (03/07) untuk memperingati hari ulang tahun ke VI PKB.

<>

NU saat ini telah mewarnai kehidupan kebangsaan dengan ajaran-ajarannya dan komitmennya untuk menjaga keutuhan NKRI. Gus Dur menjelaskan bahwa NU pada Muktamar di Banjarmasin tahun 1935 menyatakan bahwa mendirikan negara Islam tidak wajib, walaupun tidak dilarang dan pada tahun 1945 NU juga mengeluarkan resolusi jihad yang menyatakan bahwa perang melawan penjajah sama dengan jihad fi sabilillah. “Inilah satu-satunya fatwa ulama yang menyatakan bahwa membela negara non Islam termasuk jihad,” ungkapnya.

Selanjutnya Gus Dur meminta agar demokratisasi harus menjadi kerja utama PKB. “Proses ini memang berjalan dengan lambat karena memang berat,” ungkapnya. Ia juga meminta agar PKB tetap mengedepankan etika dan moral, bukan sekedar merebut kekuasaan.

Sementara itu, Plh PBNU yang juga memberi pengantar mangatakan bahwa proses pilpres ini jangan sampai menyebabkan pecahnya silaturrahmi antar umat karena pemilu hanyalah mencoblos nama dan sebenarnya Allahlah yang menentukan siapa nanti yang berkuasa.

Masdar mengingatkan bahwa yang paling penting saat ini adalah mengontrol kekuasaan, bukan merebut kekuasaan. “Inilah tugas berat paling berat pasca pemilihan yang akan berlangsung terus selama lima tahun,” tandanya.

Dalam hal ini harus ditumbuhkan masyarakat sipil yang kuat. Ulama seharusnye mengontrol, mengingatkan jika penguasa tidak untuk mensejahterakan rakyat. Masdar juga mengutip salah satu hadist “Apabila masyarakat tidak bisa mengamalkan amar makruf nahi mungkar maka Allah akan menguasakan pada mereka penguasa yang buruk. Dalam kondisi seperti ini doa orang baik juga tidak akan dikabulkan,” tegasnya.(mkf)