Boediono menjadi cawapres pendamping SBY. Gubernur BI yang telah mengundurkan diri dari jabatannya ini dipuji-puji SBY saat deklarasi duet berjargon SBY Berbudi. Namun komentar miring meluncur Gus Dur. Boediono dicap tunduk pada juragan yakni IMF.
"Boediono masih menjadi staf dari IMF. Kalau dilihat dari sini, Boediono nggak berani nolak kalau juragan yang minta. Artinya Amerika masih ingin menata perekonomian kita dengan menyandingkan Boediono," cetus Gus Dur.<>
Hal tersebut disampaikan mantan Presiden ini dalam acara 'Kongkow bareng Gus Dur' di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (16/5).
Mengenai jagoan Gus Dur dari 3 pasangan dalam pilpres yakni JK-Wiranto, Mega-Prabowo, dan SBY-Boediono, Gus Dur tak secara jelas menyatakan akan memilih yang mana. Namun Ketua Umum Dewan Syuro PKB ini memaparkan ciri khas ketiga pasangan.
"Saya ini calon presiden. JK-Wiranto itu ekonomi pedagang. Mega-Prabowo ekonomi rakyat," ujar Gus Dur. Sedangkan mengenai pemilihan Boediono sebagai cawapres pendamping SBY, Gus Dur mengatakan, "Maunya saya ya menata perekonomian dulu."
Mantan Ketua Umum PBNU ini pun memprediksi pilpres akan berlangsung 2 putaran. Mengenai siapa pemenangnya, Gus Dur berseloroh, "Dibilang saya, kok ndak percaya." (inilah.com/mad)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua