Warta

Gus Aman Tambakberas Meninggal Dunia

NU Online  ·  Rabu, 14 November 2007 | 11:56 WIB

Jombang, NU Online
KH Amanullah AR (Gus Aman), Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, meningal dunia pada Selasa (13/11) malam, sekitar pukul 21.15 di di Rumah Sakit dr.Soetomo Surabaya.

Gus Aman sudah beberapa kali dirawat di rumah sakit. Namun karena aktivitasnya begitu padat dan sikapnya yang selalu ramah dan gembira almarhum tidak merasakan keluhan sakitnya.

Almarhum berpulang ke rahmatullah pada usia 66 tahun meninggalkan istri Nyai Hj Nur Fiatin dan delapan anak, yakni, Mundliatun Nachiyah, Shobichatul<> Aminah, Nanik Zahiroh, Suniah Wibawati, M Sholachul’am N, M Wafiul Ahdi, Abdul Hannan Majdy, M Syafiq Syauqi.

“Penyakit Bapak komplikasi. Tetapi yang paling dikeluhkan jantung dan ginjal,” kata M Sholachul’am Notobuono, putra Gus Amanakrab disapa Gus A’am.

Menurut Gus A’am, ayah handanya tidak memberi wasiat khusus pada anak-anaknya. Tetapi jauh sebelum meninggal beliau sering berpesan agar anak-anaknya konsentrasi mengurus pendidik. “Tidak ada wasiat khusus. Cuma saya diminta konsentrasi mengurus pendidikan,” kata Gus A’am.

Ciri khas yang dimiliki dan tak bisa dilupakan yakni murah senyum, enak diajak bicara dan mudah membuat lawan bicara terkekeh-kekeh. Bahkan, almarhum juga pernah mengatakan joke-joke yang sering dilontarkan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ambilnya dari Kiai Aman.

“Joke-joke yang dilontarkan Gus Dur itu kulakannya (ambilnya) dari saya. Barang kali Gus Dur khawatir kalah kocak, untung perowinya juga disebut,” kata Gus Aman ketika masih sugeng seperti ditulis di buku Kumpulan Humor di Sekitar NU.

Selain memiliki kesibukan sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang menangani tidak kurang 15 lembaga pendidikan, Gus Aman juga sempat sibuk sebagai anggota DPRRI dari PKB satu periode.

Selama menjadi anggota DPRRI, kiai yang memiliki kedekatakan kepada masyarakat dan memiliki banyak humor ini tak jarang terjun kepada masyarakat bawah, membantu kesulitan-kesulitan masyarakat bawah. Bahkan, ada beberapa tokoh masyarakat yang sempat diberangkatkan ibadah haji.

KH Abdullah Faqih, pengasuh Pondok Pesantren Lagitan, bertakziah ke rumah almarhum pada Selasa (14/11) pagi dan memimpin shalat jenazah. (nam/des/duta)