Guru Diharap Jadi Benteng Krisis Ideologi dan Moral
NU Online · Selasa, 17 Mei 2011 | 06:33 WIB
Brebes, NU Online
Terjadinya multi krisis, terutama krisis ideologi dan moral perlu menjadi perhatian yang serius dari semua pihak. Terutama guru yang dalam kesehariannya mendidik anak-anak, sehingga memiliki peranan penting dalam membentengi krisis tersebut.
“Guru ada didalamnya untuk berbuat lebih banyak memperbaiki krisis ideologi dan moral,” kata Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Brebes H Athoillah dalam pembinaan deklarasi dan pelantikan Persatuan Guru NU (Pergunu) di Gedung NU, Jalan Yos Sudarso 36 Brebes Senin (16/5).<>
Krisis moral terjadi, lanjut Athoillah, antara lain terlihat ketika peserta didik dalam proses pembelajaran dengan niatan menuntut ilmu bukan mencari ilmu. Kalau menuntut ilmu, maka yang terjadi adalah pemaksaan. Tetapi kalau mencari ilmu, maka lebih santun karena merunduk.
Diibaratkan oleh Atho, ketika kecil dulu selalu mencari mangga dan melihatnya ke bawah barangkali ada yang jatuh, dan itu halal. Tetapi anak-anak sekarang ketika begadang di tengah malam melihat ke atas ada mangga, maka memaksakan dirinya melempari mangga agar mendapatkannya. Tentu saja, si pemilik mangga tidak ikhlas.
”Dengan mencari ilmu, maka siswa akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat karena ilmu tersebut sudah matang dan diturunkan oleh sang guru dengan ikhlas,” papar Athoillah yang juga Asisten I Setda Brebes.
Tak heran, lanjutnya, kalau kemudian banyak siswa tawuran dengan saling melempar batu. Kendatipun siswa tidak bisa disalahkan begitu saja, karena kemungkinan meniru gurunya yang rajin demo, terus menerus menuntut pada pemerintah. “Pergunu, harus mengedepankan keikhlasan dan kesantunan sehingga melahirkan siswa yang berakhlakul karimah,” pesan Athoillah.
Ketua PC Pergunu Brebes Syamsu MPd menjelaskan, deklarasi ini sebagai pembuktian kalau Guru NU memiliki komitmen yang kuat untuk memperjuangkan akhlakul karimah. Sesuai dengan visinya, untuk mewujudkan guru-guru yang profesional dan berakhlakul karimah sebagai unsur pokok dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Di Brebes, kami memiliki ribuan guru, yang ternyata luput dari perhatikan PGRI,” terang Syamsu.
Pergunu mewadahi seluruh pendidik dari, Guru formal, Kiai, Ustadz, Pengasuh Pesantren, Dosen dan sebagainya. “Jangan dikira guru madrasah tidak memiliki andil yang besar mencerdaskan dan membentuk karakter anak bangsa,” tandas Syamsu.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Wasdiun
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua