Warta

GP Ansor Kota Semarang Dirikan Majlis Dzikir Rijalul Ansor

Sab, 18 Februari 2012 | 05:19 WIB

Semarang, NU Online
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Semarang  belum lama ini mendirikan Majlis Dzikir Rijalul Ansor (MDRA). Pendirian unit rohani ini untuk melengkapi unit kegiatan organisasi yang bersifat jasmani maupun kepemudaan.

Mengambil momen peringatan Maulidur Rosul, MDRA diresmikan oleh Ketua PW GP Ansor Jateng Jabir Al-Faruqi dan Sekretaris Umum PWNU Jateng Arja Imroni di Masjid Ash-Sholihin Tambakaji Ngaliyan Semarang. Dibarengkan pula dengan Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Tugu, PAC GP Ansor Kecamatan Semarang Barat, dan PAC GP Ansor
<>
Selain MDRA, dilaunching pula Lembaga Lembaga Pendidkan Keterampilan (LPK) Ansor dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor-NU Kota Semarang. Kecamatan Semarang Timur. Walikota Semarang Soemarmo HS dijadwalkan ikut meresmikan, namun berhalangan hadir karena ada agenda lain tugas pemerintahan.

Acara dihadiri Ketua PCNU Kota Semarang H Anaom, Kepada Kantor Kemenag Kota Semarang Taufik Rahman dan 1.500 orang kaum muslimin dan muslimat. Meski diguyur hujan lebat malam itu, hadirin khusyuk mengikuti acara termasuk mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh H Arja Imroni. 

Ketua PC GP Ansor Kota Semarang Syaichu Amrin menyatakan, pendirian MDRA merupakan amanat Kongres XIV GP Ansor di Surabaya tahun lalu, dan telah diingatkan agar segera didirikan di Semarang oleh Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid saat rapat koordinasi di Kantor PWNU Jateng bulan lalu.

“Majlis Dzikir Rijalul Ansor ini harus didirikan di setiap tingkatan organisasi GP Ansor. Ini amanah Kongres XIV lalu dan kami sudah diingatkan Sahabat Nusron Wahid saat rakor di PWNU bulan lalu. Semoga bermanfaat untuk pemuda dan umat pada umumnya,“ tuturnya.

Adapun LBH Ansor NU, lanjut Syaichu, didirikan untuk memberi pelayanan bidang hukum bagi anggota Ansor khususnya, dan warga NU pada umumnya. Sedangkan LPK Ansor dibuat untuk membantu anggota Ansor yang memerlukan solusi masalah ekonomi. Khususnya masalah pekerjaan atau wirausaha.

Dia berharap lembaga-lembaga baru tersebut bisa berjalan baik dan membawa manfaat bagi masyarakat Kota Semarang pada umumnya. Dalam jangka pendek, pihaknya ingin lembaga dan majlis tersebut akan langsung bergiat dan bekerja untuk umat. 

“MDRA akan kami giatkan setiap saat. LBH Ansor dituntut langsung bekerja karena sudah ada klien yang mendaftar. Sedangkan LPK Ansor saya harap segera menyambut program pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Adapun para pengurus PAC yang telah dilantik dia minta menghidupkan seluruh Pimpinan Ranting di kelurahan yang ada di kecamatan tanggungjawab mereka.

Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang Taufik Rahman menyambut baik acara tersebut. Dia mengaku salut dengan kiprah GP Ansor selama ini yang sangat giat menghidupkan dakwah keagamaan.

Menurutnya, Ansor telah sangat banyak memberi sumbangsih tenaga dan pikiran untuk masyarkat. Tak hanya menggelar pengajian, melainkan juga membantu evakuasi korban bencana banjir, menyatukan masyarakat dalam kegiatan jalan sehat di kecamatan-kecamatan, khitanan massal untuk anak yatim dan fakir, serta banyak hal positif lainnya.

“Selamat untuk GP Ansor yang semakin kencang berkiprah untuk umat. Salut untuk sahabat-sahabat muda ini,” ujarnya dalam sambutan.

Sementarara itu, H Arja Imroni dalam taushiyahnya menyampaikan perlunya meneladani apa saja yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dia sebutkan, minimal tiga hal yang perlu dicontoh dari Nabi Muhammad. Yaitu pertama, memberi contoh nyata dalam sikap dan perbuatan. Bukan hanya ceramah atau ucapan. Kedua, berpola hidup sederhana meskipun kunci kekayaan sudah dibukakan oleh Allah SWT.

“Baginda Rasul sering puasa dengan mengganjalkan batu kecil di perutnya agar merasakan rasa lapar seperti dialami umatnya yang miskin,” jelasnya.

Ketiga, lanjut Arja, umat Nabi harus senang mendirikan Sholat Tahajjud di malam hari untuk berkomunikasi dekat dengan Gusti Allah Ta’ala. Menurutnya, Sholat Tahajjud sangat berguna untuk mencari solusi atas apapun masalah.

“Kita seringkali menggunakan akal saja dalam memutuskan sesuatu, padahal kekuatan akal ada batasnya. Menurut akal dirasa tidak mampu, tetapi atas kuasa-Nya segala sesuatu bisa terjadi. Maka Tahajjudlah agar diberi kemudahan oleh Allah,” papar dosen IAIN Walisongo Semarang ini.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Ichwan