Warta

GP Ansor Kecam Penulisan Al Qur’an dalam Selebaran

NU Online  ·  Sabtu, 20 Desember 2008 | 04:24 WIB

Medan, NU Online
Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumut mengecam penulisan ayat suci Al Qur’an dalam Buletin Cahaya 165 edisi XVIII yang berbentuk selebaran yang tidak benar dan terkesan merendahkan eksistensi kitab suci ummat Islam itu.

Wakil Ketua DPW GP Ansor Sumut, Drs Maruli Agus Salim kepada wartawan di Medan, Jumat, mengatakan, pengelola bulletin itu salah menuliskan ayat suci Al Qur’an sehingga sulit dipahami oleh masyarakat yang membaca.<>

Kemudian, banyak terdapat kesalahan ayat yang tidak sesuai dengan artinya sehingga terkesan pencantuman itu hanya untuk melegitimasi terjemahan yang ditampilkan.

Seharusnya, kata Maruli, apabila pengelola buletin tersebut memang tidak mampu menuliskan ayat Al Qur’an dengan benar, sebaiknya jangan dicantumkan.

"Buat terjemahannya saja, umat Islam pasti sudah memahami maksud dalam tulisan itu," katanya.

GP Ansor Sumut juga menyayangkan ayat suci Al Qur’an dicantumkan dalam buletin itu yang disebarkan secara bebas di kalangan masyarakat.

Hal itu dapat menjatuhkan ketinggian nilai Al Qur’an karena tidak ada jaminan buletin tersebut akan terjatuh dan dipijak orang lain.

"Dimana lagi nilai kesucian dan ketinggian Al Qur’an jika bisa diinjak-injak manusia," kata Maruli.

Sekretaris Umum majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Prof Dr Hasan Bakti Nasution yang dimintai pendapatnya juga menyayangkan penulisan ayat suci Al Qur’an dalm selebaran sebagaimana yang terdapat dalam Buletin Cahaya 165 itu.

Menurut Nasution, pihaknya telah berulang kali mengimabu masyarakat untuk tidak menuliskan ayat Al Qur’an dalam selebaran, stiker atau lembaran lain yang mungkin akan berserakan.

Imbauan itu merupakan upaya preventif atau penjagaan dan perlindungan terhadap kesucian Al Qur’an, katanya.

Penanggungjawab Redaksi Buletin Cahaya 165, Ragil S Yangun menyatakan permintaan maafnya kepada ummat Islam atas kesalahan penulisan ayat Al Qur’an dalam buletin yang diakui karena kesalahan cetak.

Ia akan menyampaikan permintaan maaf tersebut dalam edisi selanjutnya sekaligus meniadakan lagi penulisan ayat Al Qur’an dalam buletin.(ant/mad)