Pemilu 2009 dikhawatirkan rawan "golongan putih" (golput), karena berkurangnya partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam proses demokrasi tersebut.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan sebagian masyarakat enggan menggunakan hak politiknya," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arief Setiawan MSi di Yogyakarta, Sabtu.<>
Beberapa faktor itu di antaranya sebagian masyarakat merasa dibohongi sehingga mereka tidak percaya lagi pada politisi dan calon pemimpin serta mereka tidak mengenal politisi dan calon pemimpin yang menjadi kandidat.
"Akibatnya, sebagian masyarakat lebih memilih golput atau tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. Apatisme masyarakat itu tampak dalam pilkada yang telah digelar di sejumlah daerah," katanya.
Dalam pilkada, menurut dia, masyarakat yang tidak menggunakan hak politiknya cukup tinggi, mencapai 40-50 persen. Kondisi itu menunjukkan partisipasi masyarakat dalam pilkada cukup rendah.
"Rendahnya partisipasi masyarakat itu dikhawatirkan juga akan terjadi pada pemilu mendatang. Oleh karena itu, pemerintah dan KPU perlu mengantisipasinya melalui sosialisasi pada masyarakat," katanya.(ant)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
3
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua