Jakarta, NU Online
Bertempat di Hotel Sangri La Jakarta, Partai Golkar dan PKB melakukan penandatanganan deklarasi koalisi antara kedua partai tersebut guna menyatukan semua gerak langkah untuk mensukseskan kemenangan pasangan Wiranto dan Gus Sholah.
Dalam sambutannya Ketua Partai Golkar menyatakan bahwa dukungan ini memang sudah merupakan komitmen awal sejak Gus Sholah diambil sebagai cawapres dari Wiranto, namun baru diresmikan setelah adanya pengumuman Capres dan Cawapres oleh KPU.
<>Akbar menjelaskan bahwa PKB merupakan pilihan sejak awal sebagai mitra koalisi karena dianggap memiliki platform yang sama dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi. Alasan lain tentu saja adalah aspek politis karena PKB merupakan pemenang pemilu nomor tiga dengan suara sebesar 12 juta.
Diakuinya bahwa proses adanya koalisi ini mengalami jalan yang berliku dan penuh ketegangan karena memang PKB sendiri memiliki calon presiden, yaitu Gus Dur yang saat itu belum jelas kemungkinan lolos atau tidaknya.
Diceritakannya bahwa status awal dari Gus Sholah yang hanya diizinkan, tetapi tidak didukung juga membuat Golkar sedikit kecewa karena bagaimanapun juga dukungan dari PKB perlu untuk merebut konstituennya. Bahkan Golkar sampai harus menunda rapat hariannya sampai malam untuk menunggu keputusan dari Langitan dan memperoleh tandatangan dari Gus Dur.
Karena itulah, agar kerjasama ini memiliki komitmen yang kuat dan dapat dijadikan pegangan sampai jajaran paling bawah, kedua partai tersebut sepakat membuat dokumen politik yang ditandatangani bersama. “Ini penting karena kalau sekedar omongan saja, sewaktu-waktu bisa berubah,” ungkapnya
Sementara itu, Alwi Syihab juga mengakui bahwa proses koalisi ini berjalan cukup sulit. “Seperti orang kawin saja, prosesnya sulit dan menegangkan, namun pada akhirnya juga berhasil dengan baik,” ungkapnya.
Selanjutnya mantan Menlu era Gus Dur tersebut mengharapkan agar koalisi ini dapat bertahan lama atau bahkan berjalan untuk seterusnya. Koalisi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang saling menguntungkan kedua belah pihak dengan saling memadukan kekuatan dan kelamahan dari masing-masing pihak.
Ditanya jika kemungkinan pasangan Wiranto – Gus Sholah gagal, Akbar Tanjung menjelaskan bahwa Golkar dan PKB akan tetap menjalankan fungsi-fungsi parlemen seperti pembuatan UU, anggaran dan yang paling penting fungsi pengawasan terhadap legislatif.(mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua