Pengelola sebuah gereja di Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat (AS) timur laut, telah memperkenankan umat Islam melaksanakan salat dua kali sehari di dalam gereja.
"Kami merasa berterima kasih kepada gereja itu," kata Ajaz Qhavi, seorang tokoh Islam setempat.<>
Gereja Presbiterian di Kota Franklin, Wisconsin selatan, itu telah mengijinkan kaum muslimin setempat melaksanakan salat sebanyak lima hari dalam sepekan, tulis Journal Sentinel, seperti dilaporkan IINA.
Sejak pekan lalu, kaum muslimin berkumpul di ruangan Sekolah Minggu gereja itu untuk melaksanakan salat subuh dan isya.
Pusat Islam Milwaukee membayar biaya sewa untuk menutup pengeluaran gereja. Langkah tersebut diambil sehubungan tak adanya masjid terdekat di kawasan itu.
Para jamaah biasanya salat di mana saja, seperti di rumah, di luar rumah, bandara, kata Isa Sadlon, Direktur Eksekutif Pusat Islam Milwaukee.
Namun, banyak umat Islam lebih suka salat berjamaah dan lima perjalanan per hari ke mesjid sangat membebani pengeluaran mereka, kata mereka.
Tempat salat tersebut, kata Sadlon, memungkinkan mereka untuk memenuhi kewajiban mereka dan jaraknya dekat dengan rumah atau tempat kerja mereka.
Di Kota Franklin, kini terdapat sekitar 150 keluarga muslim. (ant/dar)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua