Gerakan Solidaritas untuk Busung Lapar Dideklarasikan
NU Online · Senin, 4 Juli 2005 | 08:58 WIB
Jakarta, NU Online
Sekelompok LSM, dan para aktivis sosial lintas agama yang dipelopori PBNU mendeklarasikan Jaringan Solidaritas untuk Korban Busung Lapar (JSKBL). Deklarasi dilakukan di gedung PBNU, Jln. Kramat Raya 164, Senin (4/7).
Hadir dalam kesempatan deklarasi, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), GKR Hemas, Ketua PBNU, Andi Jamaro Dulung, Romo Frans Magnis Suseno, Koordinator JSKBL, Dr. Musdah Mulia, Ketua LKKNU, Otong Abdurahman, dan para aktivis yang tergabung di dalamnya.
<>Gerakan ini, kata Musdah dalam sambutannya dimaksudkan sebagai gerakan kepedulian terhadap maraknya kasus busung lapar di tanah air. Gerakan ini difokuskan untuk menyelamatkan anak-anak yang terancam kelaparan, gizi buruk, busung lapar, dan kematian dini.
"Kita tidak bisa menutup mata, mencuatnya kasus ini karena adanya ketidakadilan ekonomi, maraknya tindakan korupsi dan rapuhnynya institusi demokrasi. Karenanya kami berharap dukungan dari semua pihak untuk membantu saudara kita yang mengalaminya," ujar penulis buku Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Perspektif Islam ini.
Untuk itu, lanjut Musdah, kami telah membentuk 9 tim kerja yang masing-masing menangani divisi tertentu yang dibagi berdasarkan kelompok dan institusi agar gerakan solidaritas ini lebih fokus. Tim itu diantaranya, tim kerja kampanye, tim kerja advokasi, tim kerja jaringan, tim kerja pendataan, tim kerja medis, tim logis dan pendanaan, tim media, tim analisis kebijakan dan tim kerja bantuan kemanusiaan.
Sementara itu wakil koordinator JSKBL, Benny Susetyo Jr mengatakan gerakan solidaritas ini bukan semata-mata gerakan spontanias karena mencuatnya kasus busung lapar, tetapi sebuah gerakan yang sistematis, terstruktur dan memiliki agenda yang jelas untuk menangani munculnya kasus serupa di tanah air. "Kami memiliki program jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan sekarang kumpulnya kami disini sekaligus membahas program kerja tersebut," ujarnya.
Sekadar diketahui, LSM yang tergabung dalam solidaritas ini antara lain Suara Ibu Peduli, Kalyanamitra, Perempuan Indonesia, Komisi Hak-KWI, Koalisi untuk Indonesi Sehat, Infid, Elsam, LBN Jakarta, Sanggar Ciliwung, Koalisi Perempuan Indonesia, Fatayat NU, LKKNU, Jaringan Mitra Perempuan Jabotabek, Institut Ecosos, Prakarsa, Perdhaki, KPI Jabar, ICRP, Yayasan Jurnal Perempuan, dan lainnya. (cih)
Â
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
4
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua