Jakarta, NU Online
Fraksi Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat (FKB-DPR) mendesak pemerintah agar mempertahankan bahkan meningkatkan pendidikan gratis bagi Madrasah Diniyah Salafiyah dalam APBN-P 2005 dan APBN 2006 yang akan datang.
"Desakan ini bukan semata-mata karena PKB memiliki basis sosio-kultural dengan pesantren, tetapi karena masalah ini merupakan masalah masa depan anak-anak Indonesia yang haknya untuk mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi dijamin oleh konstitusi kita," ungkap Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, Ali Masykur Musa kepada wartawan di gedung DPR usai pembahasan Anggaran Panja C yang membahas bantuan sosial dan Pilkada, Selasa (15/6).
<>Sebab,kata Ali, hingga saat ini meski dalam UUD 1945 yang telah diamandemen disebutkan bahwa negara harus menyediakan anggaran pendidikan melalui APBN sekurang-kurangnya 20%, namun dalam pelaksanaanya masih sulit diwujudkan. Hingga saat ini alokasi subsidi BBM untuk pendidikan gratis bagi Madrasah Diniyah Salafiyah baru menyentuh sekitar 222.610 siswa dari 1.000.966 siswa yang terdata Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Depag RI tahun 2005/2006. "Angka ini terlalu kecil dan saya yakin fakta dilapangan yang tercatat jauh lecih kecil," tutur adik kandung ketua PWNU Jatim ini.
Karena itu, Ali Mendesak pemerintah, dalam hal ini Depag dan Pemerintah Daerah agar secara proaktif melakukan pendekatan ulang terhadap jumlah siswa Madrasah Diniyah Salafiyah diseluruh tanah air. Agar didapat data yang akurat tentang jumlah siswa yang berhak. Hal ini akan terkait dengan penyaluran bantuan pemerintah, sebab keberadaan madrasah yang ada diketahui memiliki keterbatasan sumber daya dan sumber dana.
Lebih lanjut dikatakannya mantan Ketua umum PB PMII ini, tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk tidak menggratiskan semua biaya pendidikan dasar karena konstitusi pun telah mengamanatkannya."Kami di Fraksi akan terus berjuang, karena soal pendidikan mutlak untuk perbaikan masa depan bangsa," tandasnya. (cih)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
Terkini
Lihat Semua