Fatayat NU: Tirulah Kartini, Khadijah, sekaligus Ai’syah
NU Online · Selasa, 26 April 2011 | 09:01 WIB
Bagi Yusroh, Ketua PC Fatayat NU Semarang, hari lahir Fatayat NU yang ke-61 patut disyukuri dengan rasa gembira. Yusroh yang lama mengabdi jadi guru ini ingin mengajak para pemudi NU mengambil ibroh (pelajaran baik) dari sosok 3 pahlawan Islam.
Yaitu pertama, RA Kartini yang menginspirasi lahirnya Tafsir dan Terjemah Al-Qur'an pertama di Nusantara, dengan permintaannya kepada Kiai Soleh Darat untuk menulis Tafsir Al-Qur’an sebagai kado perkawinannya.<>
“Hari Kartini saat yang pas untuk meneladani perjuangan beliau mendidik kaum wanita bisa membaca latin dan Al-Qur'an serta memahami kitab suci itu,” katanya saat ditemui Harsem di acara Harlah NU ke-85 di Lapangan Banaran Gunungpati, akhir pekan lalu.
Namun ia ingatkan, kemajuan perempuan tidak harus berupa karir di luar rumah. Yang bisa membuat wanita lupa kodratnya sebagai ibu pendidik anak dan ratu rumah tangga.
Ibu satu anak yang tinggal di Gunungpati ini mengajak ingat sosok istri pertama Rasulullah, yang diam di rumah tetapi ikut berjuang lewat hartanya. Sebagai penyeimbang, kata dia, boleh saja wanita memimpin pasukan perang seperti istri Rasulullah lainnya, Aisyah, setelah Khadijah wafat.
“Bagi wanita teladan kita bisa kombinasi atau salah satunya. Kita bisa meniru Kartini, Khodijah atau Aisyah. Bisa pula mengambil contoh ketiga-tiganya sekaligus,” tuturnya. (moi)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua