Fatayat NU Tidak Meninggalkan Idealisme Perjuangan
NU Online · Senin, 19 September 2011 | 05:16 WIB
Tegal, NU Online
Fatayat NU Kabupaten Tegal diminta untuk tidak meninggalkan idealisme perjuangan. Karena diusianya yang ke -61 tahun Fatayat masih banyak persoalan yang belum terselesaikan. Diusianya yang sudah dewasa ini juga diharapkan menjadi kader yang matang, dengan berwawasan yang luas, tidak mudah emosi dan memberikan pengayom bagi perempuan Indonesia.
<>
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah Khizanatu Rohmah, SAg. saat menghadiri pelantikan pengurus Cabang Fatayat NU Kabupaten Tegal masa khidmat 2011-2016, di Gedung PCNU Kabupaten Tegal, Ahad (18/9).
Secara garis besar ada dua dimensi tugas pokok Fatayat, yang pertama adalah sebagai organisasi penerus kader, Fatayat dituntut untuk meneruskan perjuangan Nahdlatul ulama, dan yang kedua sebagai gerakan perempuan. Sebagai organisasi perempuan Fatayat dituntut untuk memberikan sumbangsih pemikiran, sehingga hak dan peran perempuan tidak termarjinalkan.
“Memang Persoalan perempuan yang komplek dan sangat heterogen ini tidak bisa begitu saja terselesaikan dan teratasi, mulai dari segi politik perempuan belum memiliki porsi dan dimarjinalkan, kekerasan terhadap perempuan yang semakin kuat, segi lapangan kerja yang mengakibatkan kemena-menaan bahkan tidak memilki kuatan dan perlindungan hukum, dan masih banyak lagi hak perempuan yang harus tak luput dari uluran pemikiran Fatayat, maka idealisme perjungan ini jangan sampai kita tinggalkan,” jelasnya.
Terbaik di Jateng
Selain itu Khizatun Rohmah juga mengatakan bahwa PC Fatayat NU Kabupaten Tegal merupakan cabang yang menjadi pilot projek (proyek percontohan). Untuk itu PW Fatayat Jateng mengkategorikan sebagai terbaik dan menempati ring satu di Jawa Tengah. Hal itu bisa dilihat dari 2 periode sebelumnya yang memiliki gerakan program yang sangat memukau.
“Untuk itu yang sudah baik ini dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan, dan jangan lupa jalin komunikasi dengan baik dengan stakeholder, karena kunci keberhasilan ada pada komunikasi,” harapnya.
Sementara ketua PC Fatayat NU Kabupaten Tegal Hj Alfiyah, SAg. MPd meminta kepada semua kader merapatkan semua barisan, untuk membangun cita-cita bersama membawa kepada Fatayat yang lebih baik dan menjaga martabat kaum perempuan.
Alfiyah pun menilai untuk membangun cita-cita harus dimulai dengan niat. Karena kalau sudah berbeda niatnya maka akan menjadi berbeda pula dalam memaknai dan menafsirkan langkah gerak organisasi.
“Niat itu juga harus diawali dengan niat untuk menjadi wanita yang solihah, tidak mudah memang harus penuh dengan nilai kejuangan yang betul-betul matang,” jelasnya.
Â
Ke depan program Fatayat harus sinergi dengan program NU kabupaten Tegal, ataupun disetiap lini tingkatan harus ada sinkronisasi dan sinergisasi sehingga akan selalu selaras dan seimbang dalam menjalankan roda organisasi.
”Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai perempuan adalah dukungan atau motovasi dari suami untuk berorganisasi,” imbuhnya.
Â
Dalam kesempatan yang sama ketua Tanfidziyah PCNU kabupateb Tegal H Ahmad Wasy’ari , SPd, MM mengingatkan untuk mencapai kesuksesan jangan pernah lupakan resep Nabi yaitu dengan sabar dan syukur. Karena keduanya merupakan korelasi yang sangat luar biasa bermakna bagi kehidupan manusia.
“Tetapi untuk menuju kesana juga ada hal lain, seperti yang tersebut dalam surat Al Asr, sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali mereka yang beriman dan beramal sholeh. Berarti pertama iman harus dijaga dengan baik termasuk berorganisasi juga harus dengan iman, yang kedua amilus solihati, beramal sholeh berarti ada aktifitas yang dilakukan tidak hanya diam, dan yang ketiga adalah watawa shubil haq watawa shobis sobr, ada kritik kritik yang membangun dalam sebuah organisasi bukan sekedar menyalahkan dan disertai dengan kesabaran,” tuturnya.
Â
Plt Bupati Kabupaten Tegal H Heri Sulistiawan, SH MM melalui Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Sosial Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangsospollinmas) H Agus Sunarjo, MM mengajak agar potensi yang sangat besar yang dimiliki Fatayat bisa menjadi wadah persatuan dan kesatuan. Potensi itu dapat dilihat dari para ilmuwan, petani, pedagang dan para usahawan.
Demokrasi dan transparansi yang begitu baik harus tetap dipertahankan oleh pengurus sehingga dapat terwujud rasa saling menyadari, mengerti dan timbulnya kepercayaan yang lebih. Selain itu sumbangsih pemikiran Fatayat untuk perempuan sangat diharapkan sehingga dapat menjadi modal utama kontribusi perempuan.
“Semua itu bisa terlaksana akan tercapai sesuai dengan cita-cita dan misi apabila semuanya dapat menyadari penuh arti dan tanggungjawab masing-masing.dan kemenangan akan diraih pada masa kini dan masa yang akan dating,” jelasnya.
Bertindak melantik dalam kegiatan itu adalah PW Fatayat NU Jawa Tengah Misbahatul Hidayati. Kegiatan tersebut juga sekaligus halal bihalal. Didaulat memberi tausiyah Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Tegal KH Chambali Utsman.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut,Kepala Kantor Kesbangsospilinmas Drs Agus Sunaryo, MM, PW Fatayat Jawa Tengah, Jajaran PCNU Kabupaten Tegal, Badan Otonom, GP. Ansor, Muslimat dan IPPNU.
Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua