Warta

Endin S : “Pers Memiliki Peran Besar Pada Penentuan Suara Pemilih”

NU Online  ·  Rabu, 12 November 2003 | 04:09 WIB

Jakarta, NU Online
Pers harus menyatakan kepada masyarakat bahwa ketika anda memilih salah satu partai, ada akibatnya. Untuk itu pers harus jujur dan adil dalam menyampaikan, termasuk menyampaikan jangan terperosok dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Fraksi H PPP H. Endin Soefihara dalam acara diskusi “Pers dan Pemilu 2004” yang dilaksanakan di kantor pusat GP Ansor yang menghadirkan beberapa tokoh dari partai politik dan pers seperti Dahlan Iskan (Pemred Jawa Pos), Pande Nababan (Fungsionaris PDIP), Slamet Efendi Yusuf (Bapilu Partai Golkar), Endin AJ Soefihara (LPP DPP PPP), Hj, Khofifah I.P (DPP PKB), Anas Urbaningrum (Anggota KPU Pusat), Dr. Imam Addaruqutni (DPP PAN), Malik Haramain (Ketua PB PMII), Hasanuddin (Ketum PB HMI).

<>

Endin Soefihara menjelaskan bahwa pemilih di Indonesia di bagi dalam beberapa segmen dan dalam hal ini pers memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan karakter pemilih yang ada. Pemilih pertama merupakan pemilih konvensional atau tradisional yang dalam hal ini identik dengan PPP yang selalu mengaitkan diri dengan partai Islam, PDIP yang menyatakan diri sebagai partainya wong cilik, atau PKB yang identik dengan partainya orang NU dll. “Mereka tidak baca koran, Lihat TV, dll. Fungsi pers di sini adalah menjadikan para pemilih ini tidak berebut,” ungkapnya.

Kedua adalah pemilh rasional yang terdiri dari anak sekolahan. “Dalam hal ini PKB, PPP, PDIP mungkin agak kesulitan dalam sektor ini karena pertanyaannya terlalu banyak. Kalau diajak ngobrol pertanyaanya terlalu banyak, dan ini melelahkan bagi kita. Pers sangat berfungsi dalam sektor ini, mereka baca koran, nonton TV, membaca hasil jurnal, menganalisis, dll.”tambahnya.

Ketiga adalah pemilih partisipatif. “Mereka memilih berdasarkan arah angin saja, kalau orang tuanya PKB yaa ikut, pokoknya ABG lah, ngak ada pendirian ada-apa. Kalau saudara dekatnya PPP ya ikut. Pemilih ini merupakan pemilih mahal karena harus diurus. Salah-salah karena tidak dapat sarung dia pindah partai. Dalam pemilih partisipan ini, pers sangat berpengaruh dalam menentukan arah angin yang bertiup dan korelasinya sangat tinggi,” tambahnya.

Pemilih terakhir menurut Endin adalah pemilih yang dimobilisasi dimana umumnya mereka merupakan pemilih yang establish. “Buat apa sibuk-sibuk, yang penting partai tersebut memberikan ketenangan atau ngak, memberikan kenyamanan ngak. Mereka umumnya merupakan para birokrat,” tegasnya.(mkf)