Yaman, NU Online
Elit politik NU diharapkan berpolitik dengan berahlaqul karimah serta berorentasi demi kemaslahatan umat. Tidak bermanuver yang mengakibatkan perpecahan rakyat pada umumnya juga bagi warga Nu pada khususnya, serta tidak terpancing dengan manuver-manuver para elit politik yang mengarah pada retaknya persatuan NKRI.
Demikian kesimpulan diskusi dan Istighotsah Kubro yang digelar PCI -NU Yaman yang menghadirkan nara sumber Ketua Suriah PCI-NU Yaman H. Ahmad Munib Syafa'at Lc dan H. Arwani Syaerozi Lc, yang menjabat Katib Am Suriah, serta Ketua Umum Tanfidziah H. Abdul Muiz Masyhuri, Kamis (02/07) lalu.Dalam kesempatan itu H. Syaerozi memaparkan makalahnya yang bejudul :Nu Kilas Balik Sejarah dan Politiknya dan H. Arwani lebih banyak membincangkan Nu dan Suksesi Kepemimpinan Nasional.
<>Dalam kesempatan itu kedua pemrasaran mengajak warga NU di Yaman khususnya dan warga NU umunya untuk berpartisipasi dan turut andil dalam menyelesaikan persoalan rakyat indonesia dalam menghadapai suksesi kepemimpinan nasional yang berpedoman pada sembilan butir tausiyah berpolitik warga Nu pada Muktamar XVIII di Yogyakarta tahun 1989, dengan menggunakan haknya sebagai warga Negara dalam pemilu 5 juli yang akan datang sesuai dengan suara hati nurani serta bagi semua warga NU untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam pelaksanaan pemilu.
Hal ini dilakukan mengingat Nu saat ini sedang dalam cobaan menghadapi kekuasaan. "Warga NU saat ini sedang mendapat cobaan yang cukup besar. Rakyat, termasuk di antara sekian puluh juta warga NU, yang selama ini hanya dijadikan stempel dan tidak dapat menentukan pilihan tiba-tiba diberi hak untuk memilih sendiri," tegas H. Arwani. Karena itu, apakah kita akan bersyukur atau bersabar, bergantung bagaimana kita menyikapi situasi ini. Apakah kita menganggapnya ni’mah ataukah niqmah," tanyanya.
"Walau bagaimanapun politik kebangsaan harus dikedepankan, para tokoh NU yang saat ini terlibat dalam perebutan kekuasaan agar memperhatikan etika dan akhlak asli NU. supaya tidak mengakibatkan keretakan di antara sesama warga NU," kata Ketua Suriah PCI-NU Yaman H. Ahmad Munib Syafa'at Lc.
Ditambahkan pula, jika moralitas dan akhlakul karimah yang dikedepankan dalam berpolitik bagi warga Nu, bukan hanya bagian dari menegakan demokrasi tapi sekaligus menyelamatkan Nu dari ruang politik yang dapat menyempitkan peran NU sebagai organisasi sosial keagamaan yang berdiri diatas kepentingan bangsa.
Bila peran NU politik kebangsaan ini dapat dilaksanakan secara mantap bukan mustahil NU dan warganya akan selamat dan memiliki kekuatan. Kekuatan yang tidak mengarah pada kekuasaan, melainkan kekuatan moral sebagai inti dari sikap akhlak yang baik dan budi pekerti baik sebagai orang beragama. Kekuatan moral inilah modal NU untuk selalu komitmen mempertahankan dan menjaga keutuhan bangsa agar tetap bersatu. (Fahmi Basya Zr-Sekjen PCI NU Yaman/Edit-Cih)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua