Warta

Effendi Choiri Pantang Mundur Tolak Sukhoi

NU Online  ·  Ahad, 14 Desember 2003 | 06:52 WIB

Jakarta, NU.Online
Sekali layar terkembang pantang biduk surut kebelakang, demikian prinsip yang dipegang teguh Effendi Choirie, Wakil Ketua Komisi I, soal pembelian sejumlah pesawat tempur Sukhoi produk Rusia.

Kendati sebagian besar koleganya di Komisi I tampaknya mulai memaafkan pemerintah dan mulai menerima kebijakan pembelian Sukhoi, namun politisi PKB itu tidak bergeming sedikitpun dari sikap awal yang tetap menolak.

<>

Demikian pula ketika Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Chappy Hakim mengundang Komisi I untuk rapat dengar pendapat di Lanud Iswahyudi, Madiun, Gus Choi --begitu ia biasa disapa-- sendirian menolak hadir.

RDP dengan KSAU beserta jajaran teras TNI-AU itu memang sudah sejak lama dijadwalkan dan seluruh anggota Komisi I beserta pimpinannya berangkat dengan menggunakan pesawat-pesawat TNI-AU. "Saya sudah bisa menebak arah pembicaraannya yang paling-paling untuk memamerkan Sukhoi dan karenanya saya menolak untuk hadir," kata Gus Choi yang alumnus Pondok Pesantren Langitan itu.

"Feeling" mantan wartawan yang kini alih profesi jadi politisi itu akhirnya memang menjadi kenyataan karena dalam muhibah ke salah satu markas skuadron TNI-AU itu akhirnya berkesimpulan bahwa Komisi I terus mendukung upaya TNI untuk meningkatkan sistem pertahanan nasional.

Termasuk untuk itu adalah rencana TNI-AU memperbanyak lagi pembelian pesawat tempur Sukhoi hingga mencapai jumlah setara satu hingga dua skuardron dalam satu atau dua tahun kedepan. "Saya hanya ingin mencoba konsisten karena dari awal saya memang menolak pembelian Sukhoi ini. Bahkan saya sampai ’walk out’ saat pengambilan keputusan untuk soal ini," demikian Gus Choi beralasan.(cih)