Dua Turis Ditahan Saat Ketahuan Shalat di Masjid Cordoba
- Jumat, 2 April 2010 | 03:07 WIB
Madrid, NU Online
Suasana kacau terjadi saat polisi merangsek dan membubarkan enam orang yang shalat berjamaah di bekas Masjid Cordoba yang sekarang difungsikan sebagai Gereja Katedral di Spanyol. Dua orang diamankan petugas dan dua penjaga tempat itu mengalami luka-luka.
Menurut keterangan seorang pastor, keributan dipicu saat enam dari 118 turis Muslim itu melakukan shalat, hal yang dilarang di tempat bersejarah itu. Mereka didatangi petugas keamanan yang meminta kegiatan shalat dihentikan. Penjaga memperingatkan, "Teruskan kunjungan, atau tinggalkan tempat ini." Namun ke enam orang ini terus melakukan shalat.<>
Mereka kemudian menghubungi petugas kepolisian. Satu regu petugas datang dan membubarkan mereka. Sempat terjadi perlawanan dari turis yang tidak shalat namun akhirnya mereka digiring keluar. Dua orang ditahan, salah satu kedapatan membawa pisau di sakunya.
"Mereka provokatornya," kata seorang petugas. "Mereka tidak seperti Muslim sebelumnya yang berkunjung kemari, yang berlaku respek dan senantiasa berdialog dengan Gereja." seperti dilansir The Telegraph
Menurutnya, kejadian itu menciderai citra kota itu, yang sebelumnya menjalin hubungan harmonis antara penduduk dengan para turis yang sebagian besar adalah kaum Muslim. Perwakilan Gereja menyebut, berdasar laporan kepolisian, kedua pria yang ditahan berkewarganegaraan Austria.
Masjid Cordoba merupakan peninggalan penting umat Islam, menjadi saksi kejayaan Islam di Eropa. Sejak 15 Desember 1994, masjid ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan penting di dunia. Masjid itu pertama kali dibangun oleh Khalifah Muslim Abdurahman I pada tahun 787. Pembangunannya terus dilakukan oleh khalifah-khalifah penerusnya.
Masjid Cordoba memiliki ruangan dalam untuk shalat, berbentuk persegi panjang yang dikelilingi oleh lapangan terbuka, seperti model masjid-masjid peninggalan Umayyah dan Abbasiyah yang dibangun di Suriah dan Irak.
Pada saat pemerintahan Umayyah, Cordoba menjadi ibukota Spanyol di bawah pemerintahan khalifah Islam dan dikenal tidak ada tadingannya di Eropa dalam hal kemajuan peradabannya.
Cordoba pada saat itu juga dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan, di mana volume kunjungan ke perpustakaannya mencapai 400.000 kunjungan. Sementara perpustakaan-perpustakaan besar di Eropa, volume pengunjungnya jarang mencapai angka seribu.
Warga Muslim di Spanyol saat ini diperkirakan mencapai 750 ribu orang (sensus 2000) dari 40 juta jumlah total penduduk Spanyol. Spanyol mengakui Islam sebagai agama resmi di negeri itu, berdasarkan undang-undang kebebasan beragama yang disahkan pada Juli 1967. (mad)
Suasana kacau terjadi saat polisi merangsek dan membubarkan enam orang yang shalat berjamaah di bekas Masjid Cordoba yang sekarang difungsikan sebagai Gereja Katedral di Spanyol. Dua orang diamankan petugas dan dua penjaga tempat itu mengalami luka-luka.
Menurut keterangan seorang pastor, keributan dipicu saat enam dari 118 turis Muslim itu melakukan shalat, hal yang dilarang di tempat bersejarah itu. Mereka didatangi petugas keamanan yang meminta kegiatan shalat dihentikan. Penjaga memperingatkan, "Teruskan kunjungan, atau tinggalkan tempat ini." Namun ke enam orang ini terus melakukan shalat.<>
Mereka kemudian menghubungi petugas kepolisian. Satu regu petugas datang dan membubarkan mereka. Sempat terjadi perlawanan dari turis yang tidak shalat namun akhirnya mereka digiring keluar. Dua orang ditahan, salah satu kedapatan membawa pisau di sakunya.
"Mereka provokatornya," kata seorang petugas. "Mereka tidak seperti Muslim sebelumnya yang berkunjung kemari, yang berlaku respek dan senantiasa berdialog dengan Gereja." seperti dilansir The Telegraph
Menurutnya, kejadian itu menciderai citra kota itu, yang sebelumnya menjalin hubungan harmonis antara penduduk dengan para turis yang sebagian besar adalah kaum Muslim. Perwakilan Gereja menyebut, berdasar laporan kepolisian, kedua pria yang ditahan berkewarganegaraan Austria.
Masjid Cordoba merupakan peninggalan penting umat Islam, menjadi saksi kejayaan Islam di Eropa. Sejak 15 Desember 1994, masjid ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan penting di dunia. Masjid itu pertama kali dibangun oleh Khalifah Muslim Abdurahman I pada tahun 787. Pembangunannya terus dilakukan oleh khalifah-khalifah penerusnya.
Masjid Cordoba memiliki ruangan dalam untuk shalat, berbentuk persegi panjang yang dikelilingi oleh lapangan terbuka, seperti model masjid-masjid peninggalan Umayyah dan Abbasiyah yang dibangun di Suriah dan Irak.
Pada saat pemerintahan Umayyah, Cordoba menjadi ibukota Spanyol di bawah pemerintahan khalifah Islam dan dikenal tidak ada tadingannya di Eropa dalam hal kemajuan peradabannya.
Cordoba pada saat itu juga dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan, di mana volume kunjungan ke perpustakaannya mencapai 400.000 kunjungan. Sementara perpustakaan-perpustakaan besar di Eropa, volume pengunjungnya jarang mencapai angka seribu.
Warga Muslim di Spanyol saat ini diperkirakan mencapai 750 ribu orang (sensus 2000) dari 40 juta jumlah total penduduk Spanyol. Spanyol mengakui Islam sebagai agama resmi di negeri itu, berdasarkan undang-undang kebebasan beragama yang disahkan pada Juli 1967. (mad)
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Tags:
Warta Lainnya
Terpopuler Warta
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
topik
Opini
-
- Rofiq Mahfudz | Senin, 29 Mei 2023
Kiai Pesantren Memaknai Politik dengan Bermartabat
-
- Hafis Azhari | Sabtu, 27 Mei 2023
Ketika Timur Semakin Mengenal Barat
-
- Ahmad Munji | Sabtu, 20 Mei 2023
Pilpres Turkiye 2023 dan Investasi Ideologis Erdogan
Berita Lainnya
-
Polteknaker Harus Terus Berinovasi Wujudkan SDM Unggul
- Ketenagakerjaan | Rabu, 31 Mei 2023
-
Langkah Pertamina Siapkan SDM untuk Transisi Energi
- Nasional | Rabu, 31 Mei 2023
-
Indonesia Dukung Reformasi Ketenagakerjaan Negara-negara Timur Tengah di Bidang Penempatan Tenaga Kerja
- Ketenagakerjaan | Selasa, 30 Mei 2023
-
Menaker Jelaskan Pentingnya Keberadaan LKS Tripnas dan Depenas
- Ketenagakerjaan | Selasa, 30 Mei 2023
-
Menaker Imbau Masyarakat Lebih Selektif Memilih Informasi Kerja di Luar Negeri
- Ketenagakerjaan | Ahad, 28 Mei 2023
-
Kemnaker Optimis UU PPRT Mampu Tekan Pelanggaran PRT
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Menaker Tegaskan Hubungan Industrial Harmonis Tingkatkan Produktivas Kerja
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Jakarta Bhayangkara Presisi bersama Pertamina Raih Runner-up di Final AVC Cup 2023
- Nasional | Selasa, 23 Mei 2023
-
Indonesia-Tiongkok Komitmen Perluas Kerja Sama Ketenagakerjaan
- Ketenagakerjaan | Selasa, 23 Mei 2023