Warta

Dua Kader NU Maju Pilwalkot Pekalongan

NU Online  ·  Senin, 19 April 2010 | 09:31 WIB

Pekalongan, NU Online
Dua kader Nahdlatu Ulama (NU) Kota Pekalongan yakni H Abu Almafachir dan Drs H Abdul Kholiq dipastikan akan maju dalam pemilihan walikota Pekalongan yang akan berlangsung 16 Juni mendatang.

Kepastian H Abu Almafachir maju sebagai calon walikota Pekalongan berpasangan dengan Drs H Masrof diusung pleh koalisi partai politik ditandai dengan deklarasi Senin tadi pagi (19/4) di alun alun Kota Pekalongan. Sedangkan Drs H Abdul Kholiq sebagai calon wakil walikota berpasangan dengan Drs Supriyadi dari jalur perseorangan akan mendaftarkan diri ke KPU siang ini.<>

Sebenarnya H Abu Almafachir yang saat ini masih menjabat sebagai wakil walikota Pekalongan telah bergandengan dengan calon incumbent, akan tetapi di tengah perjalanan mendapat tawaran dari koalisi parpol untuk maju sebagai walikota dan tawaran itu diterima, sehingga H. Basyir Ahmad yang saat ini masih menjabat walikota menggandeng H Alf Arslan Djunaid SE atau sering disapa H Alex, saat maju di Pilkada Kota Pekalongan mendatang.

Ketua PCNU Kota Pekalongan, . Ahmad Rofiq BA mengatakan, majunya dua kader NU dalam bursa pilwalkot Pekalongan bukan atas restu dan dorongan dari Nahdlatul Ulama, akan tetapi mereka berdua dinilai oleh para pengusungnya dinilai pantas dan memiliki kapabelitas sebagai orang nomor satu dan dua di Kota Pekalongan.

"NU sesungguhnya tidak memiliki kapasitas untuk mencalonkan, mendukung apalagi menolak calon yang muncul dari warga nahdliyyin, karena NU bukan partai politik," ujarnya.

Kedua kader yakni H. Abu Almafachir menjabat sebagai anggota mustasyar dan Abdul kholiq sebagai salah seorang Wakil ketua PCNU setelah resmi terdaftar sebagai calon walikota dan wakil walikota diminta untuk segera mengajukan permohonan non aktif sebagai pengurus NU, hal ini harus dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan di dalam tubuh Nahdlatul Ulama.

Warga NU dipersilahkan memilih calon walikota dan wakil walikota yang memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat untuk membangun Kota Pekalongan yang lebih baik. Dan yang lebih penting ialah memilih pemimpin yang berakhlaqul karimah serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap NU, karena warga NU di Kota Pekalongan paling banyak jumlahnya, ujarnya.  (amz)